Minggu, 03 April 2011

PETANI KARET KELUHKAN MEROSOTNYA HARGA

Merosotnya harga jual karet saat ini menuntut pemerintah segera melakukan langkah terobosan, untuk mendorong adanya stabilitas harga. Sebab jika harga terus merosot hingga di bawah 3. 000 per kilogram, dampaknya bukan saja dirasakan para pengusaha industri pengolahan, namun juga kalangan petani. Bahkan, masyarakat petanilah yang paling merugi, akibat anjloknya harga karet di pasaran. 
Dihubungi via ponsel Selasa (29/03/11), salah seorang petani karet asal Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau Rudiansyah mengakui, penurunan harga yang terjadi sejak 1 bulan terakhir tergolong cepat, dan sempat membuat para petani sedikit panik. Saat ini harga karet di pasaran lokal berkisar Rp. 14. 000  – Rp. 16. 000 per kilogram, di bawah harga normal yang mencapai 20. 000 per kilogram. Bahkan, dalam kondisi normal karet basah kualitas tinggi yang menjadi komoditas ekspor, harga dapat bermain pada level 23. 000 – 25. 000 per kilogram. Memang, penurunan harga belum bepengaruh terhadap produksi rata – rata petani, karena sebagian besar petani karet di Sanggau tidak memiliki pekerjaan alternatif, sehingga harus tetap memproduksi walau dengan harga jual murah, demi memenuhi kebutuhan hidup sehai - hari.
Di tempat terpisah, Wakil Ketua Komisi B DPRD Kalbar Syarif Izhar Assyuri menyatakan, penurunan harga karet dunia yang terbilang dramatis ini, hanyalah bersifat insidentil. Dalam rentang waktu yang tidak berapa lama, harga karet akan kembali normal.
Lebih lanjut` Syarif Izhar menambahkan, merosotnya harga karet dunia, diakibatkan beberapa faktor, antara lain stok di negara – negara konsumen yang masih mencukupi untuk kebutuhan produksi, sehingga mengurangi pasokan dalam negerinya. Di samping itu, adanya kenaikan harga minyak dunia, krisis politik di timur tengah serta gempa dan tsunami di Jepang, juga turut mempengarugi permintaan pasar. Sehingga, fluktuasi harga karet wajar terjadi karena nilai ekspor karet nasional, mengikuti kebutuhan atau permintan pasar karet dunia.

0 comments:

Posting Komentar