Senin, 24 Januari 2011

KELANGKAAN BBM DI KETAPANG DARURAT

PT. Pertamina segera mengambil sikap untuk mengatasi kelangkaan BBM di Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara, dengan memperkuat pasokan melalui Buffer Stock BBM di Kota Pontianak. Krisis BBM yang meresahkan masyarakat di kedua Kabupaten tersebut, dinilai pihak Pertamina sebagai emergency, sehingga membutuhkan penanganan cepat. Kelangkan terjadi akibat terganggunya jalur pengiriman BBM melalui perairan, dari Kilang di Plaju Sumatera Selatan, akibat kondisi cuaca yang memburuk. Ditemui Senin (24/01/11), Sales Representatif Pemasaran BBM Ritail VI Pertamina Kalbar, John Khaidir mengatakan, ” pasokan BBM untuk wilayah pemasaran Ketapang dan Kayong Utara, didatangkan dari Plaju. Namun, akibat kondisi cuaca yang memburuk sejak akhir Desember lalu, menyebabkan Round Triff Days (RTD), menjadi lebih lama yakni antara 12 hingga 14 hari. Padahal, dalam kondisi normal, waktu pengiriman, bongkar dan kembali ke Plaju, dapat ditempuh sekitar 8 hingga 10 hari. Di samping itu, kapal yang digunakan untuk mengangkut BBM juga tergolong kecil, dengan kapasitas 1.500 Kilo Liter, sehingga hal ini juga mempengaruhi stock.
Lebih lanjut, John Khaidir menyebutkan untuk mempercepat kondisi kembali normal, pihaknya telah mengirimkan BBM dari Depot Pertamina di Kota Pontianak. Meskipun, tidak terdapat jadwal pengiriman untuk wilayah Ketapang dan Kayong Utara. Bahkan, 1. 000 Kilo Liter BBM terdiri dari Premium sebanyak 600 Kilo Liter, Solar sebanyakl 400 Klio Liter, yang dikirim Rabu lalu telah tiba dan didistribusikan ke seluruh SPBU. Sementara itu, kebutuhan BBM untuk Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara per bulan, mencapai 18. 500 Kilo Liter. Terdiri dari Premium sebanyak 5. 600 Kilo Liter, Solar sebanyak 11. 300 Kilo Liter dan Minyak tanah sebanyak 1. 600 Kilo Liter.

1 comments:

  1. saya berharap sakali manajer pamasaran PERTAMINA mengambil langkah yang cepat dan tepat.

    BalasHapus