Minggu, 07 November 2010

RENCANA PEMBUKAAN 2 BORDER KALBAR - SERAWAK

Ketua Sosek Malindo Kalbar Fathan A. Rasyid mengatakan Kerjasama Sosek Malindo di tingkat nasional telah dimuali sejak tahun 1983, sedangkan tindakanjut di tingkat Kalbar – Serawak dimulai 1984. Dalam kurun waktu 26 tahun kerjasama telah berhasil membuka 1 border di Entikong – Tebedu pada Tahun 1991. Pertumbuhan signifikan dari kerjasama terlihat di sektor transportasi, melalui jasa angkutan darat yang menghubungkan kedua negara. Belakangan kerjasama telah ditingkatkan dengan membuka 2 border lagi yakni ; Badau – Lubuk Antu dan Aruk – Biawak. Hal itu diungkapkan Fathan saat memberikan Kata sambutan  pa Malam Seni Dan Gelar Budaya RRI Pontianak - RTM Serawak di Aula RRI Pontianak  Sabtu  (06/11/10). Disebutkan untuk border Aruk – Biawak,  dipastikan rampung 100 persen, namun untuk Badau – Lubuk Antu pihak malaysia masih mengalami persoalan teknis. Namun, diharapkan kedua border dapat diresmikan secara bersamaan sesuai jadwal di tahun 211 mendatang.
Lebih lanjut, Fathan menyebutkan Pemerintah juga tengah mengupayakan pembukaan 2 border, masing – masing Jasa di Kabupaten Sintang dan Jagoibabang di Kabupaten Bengkayang. Diharapkan dengan terbukanya akses jalan darat, maka pertumbuhan perekonomian kedua negara, khususnya yang berada di wilayah perbatasan semakin meningkat.   

BANGUN ONE ASEAN NATIONS
Di bagian lain, Fathan A. Rasyid menyatakan bahwa pimpinan nasional di masing – masing negara ASEAN, ingin mewujudkan One ASEAN Nations di tahun 2015 mendatang. Yakni membentuk komunitas ASEAN yang terintegrasi dalam satu ekonomi satu perdagangan. Jika impian tersebut dapat terealisasi, maka untuk melintasi perbatasan antara negara ASEAN, dapat dilakukan tanpa mengggunakan pasport ”seperti negara – negara yang tergabung dalam Uni Eropa. Diakui untuk mewujudkan impian tersebut cukup banyak ganjalan, terutama menyangkut kesenjangan perekonomian. Khususnya masyarakat yang berada di wilayah perbatasan antar negara. Berbeda di negara – negara Uni Eropa yang perekonomiannya relatif tidak berbeda jauh, sehingga cepat berkembang dalam kerangka Uni Eropa.
Lebih lanjut, Fathan menyebutkan akhir September lalu di Kuching Malaysia, dalam kerangka Kerjasama sub kawasan ASEAN Timur telah disepakati pengembangan konsorsium transportasi udara. Yaitu; membangun jalur penerbangan yang menghubungkan Kinabalu, Brunei, Kuching, Pontianak dan Balikbabapan. Kerjasama ini dilakukan untuk mendorong pengembangan potensi sektor pariwisata di negara masing – masing.

0 comments:

Posting Komentar