Selasa, 23 Maret 2010

TIM GABUNGAN SIAP KE JAKARTA

Rapat kerja DPRD Kalbar dengan Pemerintah Provinsi, PT. Pertamina serta perwakilan masyarakat kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya dan Kabupaten Pontianak Senin (22/03/2010), akhirnya menyepakati jika penarikan subsidi BBM minyak tanah di Kalbar ditunda hingga tahun depan.
Sekaligus meminta Pemerintah Pusat untuk meninjau ulang rencana program konversi tahap kedua, sebelum persoalan di 3 kabupaten kota yang masuk konversi tahap pertama dituntaskan.
Anggota DPRD` Soemitro menilai, disamping program konversi minyak tanah ke gas elpiji 3 Kilogram selama ini, belum didukung dengan proses pendataan yang akurat dari konsultan pencacahan, “gejolak yang timbul di masyarakat menyusul penarikan 50 % minyak tanah bersubsidi dari peredaran, juga akibat masyarakat Kalbar, yang belum siap mengikuti program penghematan energi dalam waktu yang sangat singkat.
Di tempat yang sama` Kepala dinas Pertambangan dan Energi provinsi Kalbar Agus Amman Sudibyo mengatakan, Pemerintah telah mengakomodir aspirasi masyarakat, menyangkut ketergantungan sebagain masyarakat terhadap BBM. Bahkan Gubernur Kalbar telah melayangkan surat ke pemerintah pusat, untuk menunda penarikan subsidi BBM, namun hingga saat ini belum memperoleh jawaban.
Sementara itu menyangkut hasil pertemuan, wakil Ketua DPRD Kalbar Nicodemus R. Toun mengatakan, ditindaklanjuti dengan membentuk Tim Gabungan, yang terdiri dari kalangan legislatif, pihak eksekutif, LPM Universitas Tanjungpura, jajaran PT. Pertamina serta 3 orang perwakilan masyarakat dari 3 Kabupaten kota.
Tim dijadwalkan berangkat ke Jakarta kamis mendatang, untuk menemui sejumlah menteri terkait, antara lain Menteri Pertambangan dan energi, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Menteri dalam negeri, Direksi PT. Pertamina serta Komisi 3 DPR RI.
Di bagian lain` rapat kerja kemarin juga menyoroti kwalitas tabung gas elpiji 3 kilogram, yang dibagikan pihak pertamina. Anggota Komisi B DPRD Andri Hudaya menilai, tabung gas elpiji yang diterima masyarakat banyak yang tidak layak pakai, diantaranya kondisi selang dan regulator tabung gas elpiji yang berpotensi menyebabkan kecelakaan.

0 comments:

Posting Komentar