Rabu, 10 Februari 2010

SEKAYAM RAYA SEGERA DITINJAU ULANG

Sekitar 70 puluhan orang yang tergabung dalam Dewan Adat Dayak – DAD wilayah Perbatasan Kabupaten Sanggau dan Tim Pemekaran Kabupaten Sekayam Raya, Rabu pagi (10/02/2010) menemui Gubernur Kalbar. Kedatangan mereka untuk menyampaikan aspirasi masyarakat dari 5 Kecamatan di wilayah perbatasan yakni Entikong, Sekayam, Beduai, Balai Karangan dan Noyan, "yang ingin memisahkan diri dari Kabupaten Sanggau. Namun`upaya tersebut menemui kendala, sebab Pemerintah Kabupaten Sanggau, menolak mengeluarkan rekomendasi. Dengan alasan, hasil kajian tim dari Universitas Tanjungpura beberapa waktu lalu, menyatakan kelima kecamatan di wilayah perbatasan, belum layak membentuk satu Kabupaten baru. Kepada Cornelis MH. salah seorang perwakilan Tim Pemekaran asal Kecamatan Sekayam Achui mensinyalir, “hasil kajian tim dari Universitas Tanjungpura telah direkayasa Pemerintah setempat. Pasalnya` disamping tidak melibatkan masyarakat di 5 kecamatan dan Tim Pemekaran, data – data yang dipergunakan oleh tim Pengkaji untuk memberikan penilaian juga tidak valid.
Di tempat yang sama` Gubernur Kalbar Cornelis MH. menilai proses pengkajian terhadap rencana pemekaran Kabupaten Sekayam Raya, dilakukan tidak transparan dan juga tidak melibatkan Pemerintahan Provinsi. Untuk itu` dirinya berjanji dalam waktu dekat membentuk Tim Khusus, untuk mengkaji ulang kelayakan pembentukan satu kabupaten baru di wilayah perbatasaan, dengan melibatkan seluruh pihak terkait.
Ditemui seusai pertemuan` Ketua Tim Pemekaran Sekayam Raya Kristoforus Lomon mengatakan, keinginan masyarakat 5 kecamatan di wilayah perbatasan untuk membentuk Kabupaten baru, sebenarnya telah lama mencuat sejak tahun 97 silam, bahkan telah menggema sebelum muncul wacana pembentukan Kabupaten Sekadau. Namun` gaungnya terkesan meredup, dan setahun belakangan kembali digulirkan dan terus menguat. Dirinya menambahkan pembentukan suatu Kabupaten baru di wilayah perbatasan, merupakan kebutuhan yang urgen dan juga rasional, untuk mempercepat pembangunan di beranda terdepan negara.





0 comments:

Posting Komentar