Jumat, 22 Januari 2010

JATAH RASKIN TIDAK JADI DIPOTONG

Pemotongan jatah beras miskin – raskin sebanyak 2 kilogram per Kepala keluarga, pada pagu tahun 2010, kemungkinan besar dibatalkan pemerintah pusat. Menyusul hasil Rapat Koordinasi antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat di Bandung beberapa waktu lalu,  untuk tetap menyalurkan raskin sebanyak 15 Kilogram bagi setiap Rumah Tangga Sasaran – RTS. Kepada wartawan Selasa malam (19/01/2010)` Kepala Perum Bulog Divisi Regional Kalbar` M. Hasyim mengatakan, “ informasi tersebut baru sebatas lisan. Namun` hal itu merupakan sinyal jika Pemerintah Pusat bersikap akomodatif terhadap keinginan sebagian besar Pemerintah Daerah, agar meninjau kembali rencana pengurangan jatah raskin.
Sementara itu` Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar Syakirman merespon positif, kebijakan Pemerintah Pusat untuk merevisi pengurangan jatah raskin tahun 2010. “Seharusnya Pemerintah Pusat berupaya mengurangi tingkat penduduk miskin di daerah, “bukan justru mengurangi jatah beras bagi keluarga miskin. 
Lebih lanjut` Syakirman mengatakan, “ karena pagu raskin telah ditetapkan sebanyak 13 kilogram unutk jatah per Kepala keluarga setiap bulan, maka penyaluran raskin ke setiap RTS baru dapat dianggarkan selama 10 bulan. Sedangkam sisanya menunggu keputusan resmi secara tertulis dari Pemerintah Pusat, setelah rampungnya proses pembahasan APBN – Perubahan tahun 2010.  
   
Bulog Kalbar Jadwalkan Operasi Pasar  
Melambungnya harga beras di pasaran lokal, segera direspon Perum Bulog Kalbar. Operasi pasar dijadwalkan digelar di sejumlah daerah pekan depan, pada beberapa titik sesuai permohonan Kepala Daerah masing - masing. Kepala Perum Bulog Divisi regional Kalbar, M. Hasyim menyebutkan, " saat ini, harga beras eceran per kilogram di pasaran Kalbar, berada di kisaran 6. 200 rupiah hingga 6. 300 rupiah per kilogram. Sedangkan harga jual yang ditetapkan pada operasi pasar nanti, barkisar antara 5. 700 rupiah hingga 5. 800 rupiah per kilogram. Untuk menstabilkan harga` M. Hasyim berjanji` pihak Bulog bakal mengeluarkan persedian beras, sebanyak kebutuhan pasar. Sementara total stok beras yang ada di pergudangan, mencapai, 19. 000 ton, dan diprediksi sanggup memenuhi kebutuhan pasar hingga 4 bulan mendatang.
M. Hasyim mengatakan, bulan Februari nanti` dijadwalkan masuk sekitar 3. 500 ton beras, sehingga diprediksi harga beras di pasaran kembali normal. Terkait harga beras yang melonjak` Dirinya mengakui, “dipicu kenaikan Harga Pembelian Pemerintah - HPP terhadap beras petani. Dimana harga beli Bulog tahun lalu, berkisar antara 4. 500 rupiah hingga 5. 060 rupiah per kilogram.

0 comments:

Posting Komentar