Rabu, 20 Januari 2010

DUKUNG PUSKESMAS PERBATASAN MENJADI UJICOBA BOK

Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar mengupayakan agar salah satu kabupaten kota di provinsi ini, masuk menjadi daerah ujicoba program Bantuan Operasional Kesehatan – BOK Tahun 2010. Program Departemen Kesehatan yang dijadwalkan bergulir Maret mendatang, bakal menjaring 7 Kabupaten Kota dari 7 regional yakni ; Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Sumatra, Papua, Maluku dan Nusa Tenggara untuk menjadi daerah percontohan. Kalbar yang masuk dalam regional Kalimantan, harus bersaing dengan 3 provinsi lain memperebutkan satu jatah, dengan mengusulkan 5 Kabupaten di wilayah perbatasan. Kepada wartawan seusai menghadiri peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke - 37 Tahun 2010 Senin siang (18/01/2010), `Kepala dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Muhammad Shubuh menyebutkan, “5 Puskesmas yang berada pada 5 Kabupaten di wilayah perbatasaan, ditinjau oleh Tim Evaluasi Departemen Kesehatan untuk diseleksi. Masing – masing Puskesmas di Kecamatan Puring Kencana - Kapuas Hulu, Entikong - Sanggau, Sajingan - Sambas, Jasa - Sintang dan Jagoibabang – Bengkayang.   
Muhammad Shubuh menegaskan, penjaringan dilakukan pada 300 Puskesmas se Indonesia dan jika salah satu Kabupaten Kota terpilih menjadi daerah percontohan, maka seluruh Puskesmas di daerah tersebut mendapatkan BOK sebesar 10 juta rupiah per bulan. Jika program ujicoba berjalan sukses, maka bakal diterapkan di tahun 2011 pada 8. 700 Puskesmas se Indonesia, dengan total anggaran berkisar antara 9 hingga 10 trilyun rupiah.

INFRASTRUKTUR JALAN HAMBAT PROGRAM KESEHATAN
Di bagian lain` Muhammad shubuh mengungkapkan, “terbatasnya sarana   infrastruktur jalan, merupakan faktor yang menyulitkan masyarakat untuk mengakses pusat pelayanan kesehatan, “selain minimya jumlah tenaga medis dan fasilitas penunjang di Puskesmas, terutama pada daerah pedalaman, terpencil serta wilayah perbatasan. Dirinya mencontohkan perjalanan menuju Puskesmas di Kecamatan Puring Kencana Kabupaten Kapuas Hulu, yang memakan waktu selama 4 jam untuk menempuh rute sepanjang 90 kilometer dari kota Putussibau,” akibat kondisi jalan yang rusak parah.  
Muhammad shubuh mengatakan, “kesulitan dalam hal jangkauan geografis, menjadi prioritas Direktorat Pelayanan Medis Spesialistis Departemen Kesehatan, yang meninjau langsung kondisi sejumlah Puskesmas di wilayah perbatasan dan pedalaman 2 minggu lalu. Dirinya berharap Pemerintah Pusat mengeluarkan kebijakan khusus, menyangkut kebutuhan finansial untuk kelengkapan fasilitas, tenaga operasional serta obat – obatan di Puskesmas.   

KOTA PONTIANAK PRIORITASKAN PERKESMAS
Dinas Kesehatan Kota Pontianak juga menghendaki, masuk menjadi daerah ujicoba program Bantuan Operasional – BOK Tahun 2010. Sebab` Dinas Kesehatan Kota memprioritaskan peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, dengan fokus pada pelayanan di luar Puskemas, “melalui program Perawatan Kesehatan Masyarakat – perkesmas. Dimana petugas medis tidak lagi menunggu pasien atau warga datang ke Puskesmas, tapi justru mendatangi langsung rumah warga. Tentunya untuk mendukung kelancaran program tersebut, perlu mendapat dukungan dana operasional. Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Multi Juto Bhatarendro mengatakan` pelayanan medis di luar Puskesmas bukan sekedar mengobati pasien, namun memberikan pemahaman tentang kesehatan kepada masyarakat. Termasuk menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, sekaligus mengajak masyarakat untuk lebih pro aktif dalam membangun lingkungan yang sehat di wilayah masing – masing.
Multi Juto Bhatarendro menyebutkan, “saat ini di kota pontianak terdapat 23 Puskesmas dan 12 Puskemas pembantu – pustu, dengan total kunjungan ke seluruh puskesmas di tahun lalu mencapai 600 ribu orang. “Melebihi populasi penduduk Kota Pontianak sekitar 500 ribu jiwa lebih”, sebab seluruh Puskemas di ibukota provinsi ini , “juga melayani masyarakat dari luar kota. Diantaranya Puskesmas di Kelurahan Siantan Hilir Kecamatan Pontianak utara, 40 % dari total pengunjung merupakan warga Kabupaten Pontianak.



0 comments:

Posting Komentar