Rabu, 11 November 2009

BUDI DAYA LELE ALTERNATIF USAHA

Pasca larangan ilegal logging yang dikeluarkan pemerintah beberapa tahun lalu, puluhan warga desa Rasau Jaya kecamatan Rasau Jaya kabupaten Kubu Raya, yang awalnya berprofesi sebagai karyawan perusahaan kayu mulai alih profesi sebagai peternak ikan lele. Budi daya ikan air tawar ini mulai diminati dan ditekuni sebagian warga, dengan membuka tambak – tambak di sekitar perkarangan rumah. Ditemui seusai panen raya ikan lele di desa Rasau Jaya 3 kecamatan Rasau Jaya kabupaten Kubu Raya Rabu siang (11/11/2009)` koordinator usaha budi daya ikan lele `Air Kapuas` Jhony Sutarno menyebutkan ; hingga Oktober tahun 2009, tercatat sebanyak 33 kelompok tani yang mengembangkan ikan lele. Sebagian besar diantaranya merupakan mantan karyawan pabrik atau usaha pengetaman kayu.
Di tempat yang sama` wakil bupati Kubu Raya Andreas Muhrotein menyatakan, pemerintah daerah memberikan apresiasi tinggi terhadap wira usaha yang berkembang di kalangan penduduk kecamatan Rasau Jaya. Khususnya pasca terhentinya aktifitas sejumlah perusahaan kayu.
Wakil bupati Kubu Raya Andreas Muhrotein mengatakan untuk tahap awal pemerintah memberikan sejumlah bantuan bagi para peternak ikan tambak, diantaranya benih ikan, pakan ternak serta jaring tambak. Terkait usulan sejumlah petani` agar dibangun sebuah pasar tradisional, untuk menjual hasil panen ikan`, Andreas Muhrotein mengungkapkan, telah masuk dalam salah satu prioritas pembangunan pada anggaran 2010 mendatang.

Pemijahan Alami Ikan Lele Di Rasau Jaya
Jhony Sutarno, “seorang petani transmigan asal desa Rasau Jaya 3 kecamatan Rasau Jaya kabupaten Kubu Raya, berhasil mengembangkan sistem baru dalam pemijahan benih ikan lele. Pemijahan yang diberi nama Tepian Kapuas ini merupakan sistem pembenihan alami, tanpa menggunakan suntikan maupun cairan kimia. Metode yang dipraktekkan merupakan yang pertama di Kalbar dalam hal perikanan tambak, dan menjadi yang terbaik dalam sistem pembenihan ikan air tawar. Jhony mengungkapkan, “sistem pembenihan yang dilakukan memiliki keunggulan dibanding pemijahan sistem suntik. Diantaranya setiap pasang ikan lele dalam satu kali panen, mampu memproduksi sekitar 60. 000 benih ikan, 2 kali lebih banyak dari pemijahan sistem suntik yang paling tinggi menghasilkan 30. 000 benih ikan.
Jhony Sutarno memulai usahanya sejak tahun 1997 silam, menyebutkan`, saat ini baru 2 jenis ikan lele yang dipijah dengan sistem alami, yakni Paiton dan Sangkuriang. Induk ikan untuk pembenihan diimpor dari Jepang, dengan memesan dari PT. Profit, sebuah perusahaan penyedia benih dan pakan yang berlokasi di Jogjakarta. Atas keberhasilannya mengembangkan sistem pemijahan alami di Rasu Jaya, bukan saja menarik puluhan warga lain untuk menekuni usaha tambak ikan lele. Namun juga mendapat piagam penghargaan dari pemerintah, atas usahanya mendukung Rasau Jaya sebagai sentra ikan lele di Kalbar..





0 comments:

Posting Komentar