Sabtu, 17 Oktober 2009

LABA BUMN PERKEBUNAN MENINGKAT 400 PERSEN

Kinerja maksimal seluruh perusahaan perkebunan di lingkup BUMN selama 4 tahun belakangan, berhasil meningkatkan laba secara fantastis, hampir mencapai 100 % per tahun. Dari hasil audit yang dilakukan` total keuntungan yang dicapai semua BUMN perkebunan, merupakan yang tertinggi dari seluruh BUMN yang ada, dan menempati posisi kedua bagi penyumbang devisa negara setelah sektor pajak. Ditemui seusai penganugerahan Sawit Nusantara Award di Hotel Kapuas Palace Jum`at malam (15/10/2009)` Deputy IV Bidang Agro industri, Perkebunan dan Percetakan Kementerian BUMN Agus Pakpahan mengatakan, “BUMN di sektor perkebunan mengalami pertumbuhan signifikan dalam kurun waktu 2004 – 2008, dengan penghasilan mencapai angka 384 %. Di samping pembenahan di struktur organisasi, efesiensi pembiayaan, peningkatan produktifitas, membaiknya hampir semua harga komoditas perkebunan di pasaran dunia, merupakan faktor utama peningkatan laba BUMN sektor perkebunan.
Agus Pakpahan` menyebutkan, dari berbagai komoditas yang diusahakan BUMN Perkebunan, maka komoditas sawit dan gula masih menempati ranking teratas dibanding komoditas lainnya. Begitu pula dengan jumlah produksi dan luasan areal usaha, PT. PN yang beroperasi di wilayah Sumatera dan Jawa masih unggul dibandingkan di Kalimantan dan Sulawesi. Untuk itu` perlu strategi dan paradigma baru dari setiap PT. PN untuk mengatasi persoalan perkebunan, termasuk perbaikan kinerja manajemen, sehingga sektor perkebunan dapat menjadi motor pertumbuhan ekonomi nasioanal.

Pilot project energi alternatif
Selain` memproduksi CPO, sektor perkebunan sawit dapat menjadi solusi negara Indonesia di masa mendatang, sebagi sumber energi listrik. Produk samping sawit` yang selama ini praktis kurang dimanfaatkan secara maksimal, dan dianggap sebagai limbah seperti ; tandan kosong sawit, pelepah, cangkang dan serat, potensial menjadi energi alternatif. Begitu pula dengan limbah cair dan biomassa yang dihasilkan dari pengolahan CPO, mengandung energi panas yang dapat diolah menjadi biogas. Agus Pakpahan menyontohkan salah satu lokasi yang menjadi pilot project untuk pengembangan energi listrik yakni, pabrik pengolahan CPO di PT. PN IV Medan Sumatera Utara. Dimana pabrik tersebut dapat menghasilkan energi listrik dengan kapasitas 3 Megawatt per jam, menggunakan bahan baku 30 ton tandan kosong sawit.
Agus Pakpahan` mengatakan kedepan, diupayakan di setiap pabrik pengolahan CPO, dibangun Power Plant untuk mengolah limbah sawit menjadi energi listrik. Apalagi kelapa sawit merupakan komoditas, yang memiliki pertumbuhan sangat pesat, secara otomatis menjamin kesinambungan produksi energi. Di samping itu` Indonesia merupakan produsen utama minyak sawit, sehingga ketersediaan bahan baku cukup untuk mendukung industri berbasis produksi dalam negeri. Lebih lanjut` Agus Pakpahan menegaskan, pemanfaatan limbah sawit tersebut, dapat meminimalisir beban pencemaran terhadap lingkungan, dan di sisi lain` merupakan optimalisasi sumberdaya untuk meningkatkan nilai tambah bagi perusahaan perkebunan.





0 comments:

Posting Komentar