Jumat, 02 Oktober 2009

KEBUN KARET TERBAKAR 5O KK KEHILANGAN PEKERJAAN

Kebakaran besar yang menghanguskan sebanyak 50 hektar kebun karet di 2 dusun yakni ; dusun Teberau dan Sengkuang di desa Puring kecamatan Nanga Pinoh kabupaten Melawi sekitar seminggu lalu``, menyisakan duka yang mendalam bagi para peladang setempat. Pasalnya` kebakaran yang baru diketahui warga Jum`at sore, mengakibatkan sebanyak 50 kepala keluarga terpaksa kehilangan mata pencahariannya. Dan kini para penyadap karet ini hanya dapat pasrah, belum tahu apa yang harus dilakukan pasca musibah kebakaran. Dihubungi via telpon Jum`at malam (02/10/2009)` salah seorang warga dusun Sengkuang desa Puring kecamatan Nanga Pinoh ``Arnoldus`` mengatakan`, kebakaran yang menghanguskan kebun karet tersebut, merupakan kebun karet yang siap sadap dengan usia rata – rata 6 hingga 8 tahun. Kendati api berhasil dipadamkan setelah 2 hari kemudian, namun api yang menjalar dengan cepat` telah menghanguskan sekitar 5 hektar kebun karet miliknya` yang telah diurus selama tahunan. Selain desa Puring` Arnaldus menyebutkan api juga menjalar pada kebun karet milik warga di 2 desa lainnya, dan jika ditotal mencapai 100 hektar lebih kebun karet yang terbakar.  
Sedangkan` peladang lainnya asal dusun Sengkuang desa Puring kecamatan Nanga Pinoh Yus mengatakan, hingga kini belum mengetahui penyebab kebakaran dan dari mana asalnya api tersebut. Namun` dirinya menegaskan, tidak ada lagi warga di wilayah tersebut yang membuka lahan dengan cara membakar, karena pergantian musim tanam telah lewat.
Yus mengatakan` dirinya bersama puluhan peladang lainnya berencana menemui kepala desa setempat, untuk meminta bantuan pasca musibah kebakaran. Sekaligus menyerahkan proses penyidikan terhadap penyebab kebakaran kepada pihak kepolisian, karena tidak menutup kemungkinan kebakaran tersebut disengaja oleh pihak tertentu. Apalagi` belakangan ini beredar isu di tengah warga` jika kebakaran dilakukan oleh pihak, yang ingin membuka lahan bagi perkebunan kelapa sawit di desa Puring, desa yang selama ini menentang ekspansi perkebunan sawit.

0 comments:

Posting Komentar