Selasa, 01 September 2009

JUMLAH PEZIARAH KE MAKAM PERLING MENINGKAT

Kendati tidak ada nash yang menegaskan keutamaan ziarah kubur di suci bulan Ramadhan, namun kebiasaan ini bagi kaum muslimin, khususnya kota Pontianak sepertinya sudah menjadi suatu tradisi. Seperti momen bulan puasa Ramadhan tahun 1430 H saat ini, setiap makam muslim baik yang berstatus makam keluarga maupun pemakaman umum kembali ramai dikunjungi para peziarah. Salah satunya adalah pemakaman umum Perling` yang terletak di gang Perling Kelurahan Mariana kecamatan Pontianak kota, sejak sebelas hari memasuki puasa begitu ramai didatangi peziarah, khususnya kaum kerabat maupun ahli waris. Selain mengirimkan do`a khusus, para peziarah biasanya juga menggelar zikir bersama, bagi arwah orang yang telah meninggal dunia. Ditemui di kediamannya Selasa sore (01/09/2009)` pengurus pemakaman Perling Dian Krishna menyebutkan, rata – rata perhari jumlah ziarah yang mendatangi makam, berkisar 7 hingga 8 orang. Umumnya mereka masih memiliki hubungan famili atau kekerabatan, dengan orang yang telah meninggal. Memanfaatkan bulan yang penuh rahmat dan barakah ini, untuk memohon ampunan bagi orang telah mendahului sekaligus menjadi tarbiyah untuk orang yang masih hidup.
Dian Krishna yang sehari-harinya bekerja sebagai security` di Universitas Tanjungpura Pontianak ini mengakui, telah sepuluh tahun menjadi pengurus makam Perling. Makam dengan panjang 160 m dan lebar 100 meter ini, termasuk makam tua yang telah ada sebelum Indonesia diproklamirkan. Sehingga` berapa orang yang diimakamkan pun, hingga kini tidak diketahui secara persis jumlahnya, namun dirinya memperkirakan tidak kurang dari 400 orang. Termasuk kedua orangtuanya juga dimakamkan di situ. Makam ini sendiri terdiri dari 3 bagian, masing – masing wakaf keluarga dari keturunan Tambi, wakaf keturunan bugis dan umum. Sama seperti peziarah lainnya, Dian Krishna yang tinggal di samping makam, juga memanfaatkan momen bulan ramadhan tahun ini untuk memperkenalkan dan mengingatkan istri maupun kedua putra – putrinya, kepada generasi terdahulu yang telah tiada.





0 comments:

Posting Komentar