Kamis, 11 Februari 2010

UPAYA PICU PRODUK BERAS LOKAL

PONTIANAK. Meskipun Provinsi Kalbar telah mencapai swasembada pangan, dengan produksi beras surplus, namun` upaya meningkatkan produksi tanaman pangan terus dilakukan. Selain` memaksimalkan produksi padi pada lahan yang telah ada, Dinas Pertanian dan Hortikultura juga memprioritaskan pembukan lahan baru, terutama pada lahan produktif. Ditemui wartawan di Pendopo Gubernur Kamis malam (11/02/2010)` Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kalbar Hazairin mengatakan, “untuk mendongkrak produksi petani lokal, selain memberikan bantuan pupuk bersubsidi pemerintah juga menyediakan bantuan benih. Termasuk meningkat keterampilan dan pengetahuan petani dalam bercocok tanam, dengan mengoptimalkan tenaga Penyuluh Pertanian Lapangan – PPL yang hampir mencapai 1000 orang.
Disinggung mengenai rendahnya serapan beras lokal oleh Perum Bulog Divisi regional Kalbar, Hazairin mengatakan, “karena harga beras lokal antara 5. 600 hingga 6. 000 rupiah per kilogram, di atas harga pembelian yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, sekitar 5. 060 rupiah per kilogram. Terjadinya selisih ini, akibat Pemerintah pusat masih berpatokan pada harga beras produk pulau jawa, dan berlaku untuk semua daerah. Dirinya mengakui biaya produksi petani Kalbar relatif tinggi, termasuk di dalamnya ongkos angkutan, sehingga memicu tingginya harga jual di tingkat pedagang.
Sementara` menyangkut gebrakan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya yang mengharuskan seluruh PNS di lingkungan Pemerintahan untuk mengkonsumsi beras produksi petani lokal, dinilai merupakan strategi jitu untuk mendongkrak perekonomian para petani di wilayah pedesaan. Bukan saja menggairahkan petani untuk lebih meningkatkan produksi padi yang berkualitas, namun juga merangsang para petani untuk membuka areal persawahan baru. Program tersebut memberikan dampak ganda, baik bagi petani maupun para PNS. Untuk itu` Hazairin mengajak Pemerintah Kabupaten Kota se Kalbar menyontoh kebijakan yang diterapkan di Kubu Raya, sebagai upaya membangun sektor perekonomian di wilayah pedesaaan. Sehingga ribuan hektar lahan tidur dapat diolah menjadi produktif, dan dikelola untuk meningkatkan produktifitas tanaman pangan, yang tentunya bukan hanya komoditas padi.
Lebih lanjut Hazairin menyebutkan, “ pada tahun 2010 ini pemerintah juga menyalurkan bantuan bibit padi bersubsidi sebanyak 2 ribu ton, dan bantuan pupuk bersubsidi sekitar 55. ribu ton, untuk mendongkrak produksi padi berkualitas. Ditambah lagi bantuan pupuk secara gratis bagi para petani, untuk penggunaan pada areal sekitar 90. 000 hektar.



0 comments:

Posting Komentar