Minggu, 15 Maret 2009

GROUNDED MD-90 BANDARA SUPADIO NORMAL

Bandara Supadio masih normal 
Adanya larangan terbang sementara (grounded) pesawat jenis MD 90 oleh Departemen Perhubungan beberapa waktu lalu, tidak berpengaruh terhadap penerbangan melewati bandara Supadio Pontianak. Sebab dari semua maskapai penerbangan yang terdaftar di PT. Angkasa Pura II Pontianak, tidak satupun rute penerbangan yang menggunakan pesawat dengan jenis tersebut. Ditemui Jum`at siang (13/03/2009), Kepala Cabang PT. Angkasa Pura II Pontianak Priyono Wojo mengatakan, " selama berlakunya larangan terbang sementara (grounded) bagi pesawat jenis MD-90, jalur penerbangan di bandara Supadio tetap normal. Namun adanya pencabutan grounded tentu berdampak positif bagi jasa penerbangan, tidak hanya di bandara terbesar di Kalbar ini, " juga dibandara lainnya.
Terkait larangan terbang untuk sementara (grounded) jenis pesawat MD - 90 beberapa waktu lalu, Priyono Wojo menegaskan, "Departemen Perhubungan sebagai regulator penerbangan hanya melakukan pemeriksaan terhadap status kelayakan operasi jenis pesawat tersebut, menyusul insiden terhempasnya pesawat Lion Air jenis MD – 90 PK LIL, dengan nomor penerbangan 937 di bandara Soekarno-Hatta 9 April lalu.  
Disamping itu Priyono Wojo juga membantah tentang jenis pesawat, dengan catatan kecelakaan tinggi mendarat di bandara Supadio Pontianak. Menurutnya kinerja pesawat tidak hanya dilihat berdasarkan usia maupun jenis pesawat, namun juga dari segi perawatan serta aspek keselamatan dalam penerbangan.  

Pengembangan Bandara Supadio  
Sementara itu` untuk meningkatkan jasa pelayanan bandara yang berkualitas dengan faktor utama keselamatan dan keamanan bagi para penumpang, serta memperlancar arus lalu-lintas barang maupun orang, " PT. Angkasa Pura II Pontianak berencana mengembangkan sejumlah fasilitas di bandara Supadio. Priyono Wojo mengatakan, " pengerjaanya akan dimulai pertengahan tahun 2009 ini, yang diawali dengan pelebaran landasan pacu atau runway pesawat dan kemudian diikuti pengembangan fasilitas lainnya. Pengembangan fasilitas bandara meliputi pelebaran lndasan pacu pesawat dari 30 meter menjadi 45 meter serta panjang runway yang juga ditingkatkan dari 2.252 meter menjadi 2.500 meter.   
Menyusul pengembangan landasan pacu, secara bertahap di areal bandara juga akan didirikan beberapa bangunan pararel seperti Aerpron pesawat dan terminal kargo. Pembangunan yang dibiayai sendiri oleh PT. Angkasa Pura ini, diperkirakan menghabiskan dana sebesar Rp. 70. 000.000.000 dengan jangka waktu selama lima tahun. Apalagi sejak 8 tahun terakhir, pengguna jasa transportasi penumpang maupun kargo di bandara Supadio terus meningkat. 


0 comments:

Posting Komentar