Minggu, 10 Juni 2012

INCUMBENT OPTIMIS RAIH KEMENANGAN

Pontianak, Sabtu (09/06/12)
Stadion Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) menjadi saksi momen politik penting di Kalbar. Di halaman stadion berlangsung Deklarasi 7 parpol untuk mengusung dan mendukung pasangan incumbent Cornelis – Christiandy Sandjaya sebagai bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalbar. Sekitar 3.000 an massa menghadiri deklarasi tersebut, termasuk sejumlah Kepala daerah yang berasal dari parpol pengusung serta beberapa pengurus dari jajaran pusat parpol. Semuanya bertekad untuk memenangkan kembali pasangan Cornelis – Christiandy (CC) dalam Pemilukada Kalbar tahun 2012 dengan motto perjuangan “Bersatu, Berjuang dan Menang (BBM)”. 
Dalam arahan politiknya, Sekjend DPP PDI P, Tjahyo Kumolo menyampaikan ucapan selamat dari Ketua Umum DPP PDI P, Megawati Sukarno Putri atas terselenggaranya deklarasi pasangan Cornelis-Christiandy Sanjaya, sekaligus menyampaikan janji Megawati datang ke Kalbar untuk berkampanye demi memenangkan pasangan Cornelis-Christiandy Sanjaya. 
Sementara, Sekretaris Divisi Pembinaan organisasi DPP Partai Demokrat, Sudewo, meyakini pasangan incumbent akan dapat memenangkan Pemilihan Gubernur/pilgub dengan meraih suara terbanyak dalam Pemungutan Suara yang berlangsung 20 September mendatang. Alasannya, karena prestasi yang telah diraih Cornelis – Christiandy selama 4 tahun memimpin Kalbar, bukan hanya di bidang ekonomi sosial dan budaya, tetapi juga di bidang keamanan. 
Pada kesempatan ini, Cornelis menyatakan kepemimpinannya bersama Christiandy Sanjaya di Kalbar, telah menorehkan prestasi pembangunan di berbagai sektor. Dan semuanya dilakukan kerja keras. Dengan semua capaian pembangunan serta dukungan koalisi parpol, ia optimis dapat kembali melanjutkan kepemimpinan di Kalbar hingga 5 tahun kedepan. 
Sedangkan Christiandy Sanjaya secara terus terang mengakui, adalah suatu hal yang membanggakan dapat mendampingi Cornelis memimpin Kalbar. Dirinya mengaku sudah tidak sabar lagi untuk kembali mendampingi Cornelis membangun Kalbar di periode kedua. 
Usai deklarasi, dengan langkah mantap dan diiringi konvoi kendaraan pasangan Cornelis – Christiandy Sandjaya (CC) menuju KPU Kalbar. Mereka didampingi pimpinan parpol koalisi dan diterima langsung oleh Ketua KPU Kalbar Ahmad Rabiul Muzammil beserta 4 komisioner KPU. 
Pasangan Cornelis – Christiandy Sandjaya pada Pemilihan Gubernur Kalbar tahun 2012 diusung sebanyak 5 parpol yakni PDI P, Partai Demokrat, PDS, PKB dan PPIB. Serta 3 parpol pendukung yakni Partai Buruh, Partai Barnas dan PNI Marhaen. Berbeda ketika maju pada Pemilihan gubernur tahun 2007 silam. Kala itu Cornelis – Christiandy Sandjaya hanya diusung 1 parpol yakni PDI P. Partai yang diketuai oleh Cornelis. 
Koalisi parpol pengusung Cornelis – Christiandy memiliki 22 kursi di DPRD Kalbar, masing – masing PDI P 10 kursi, Demokrat 10 kursi, PDS 1 kursi dan PPIB 1 kursi. Sementara parpol lainnya tidak memiliki kursi. Jumlah kursi tersebut 2 kali lebih banyak dari batas minimal yang dipersyaratkan KPU yakni 9 kursi atau 15 % dari total 55 kursi DPRD Kalbar hasil Pemilu Legislatif tahun 2009. 
Bergabungnya Demokrat ke dalam koalisi cukup menarik. Karena Demokrat lebih memilih untuk menempatkan kadernya Chrsitiandy Sandjaya di posisi kedua. Padahal, partai berlambang Mercy ini memenuhi syarat untuk mengajukan calon gubernur sendiri. Tapi, yang lebih menarik lagi adalah bahwa saat ini hubungan kedua parpol di tingkat nasional kurang harmonis. 
Meskipun sebenarnya PDI P merupakan partai yang sangat fleksibel dan dapat berkoalisi dengan parpol apapun, namun jika dikaitkan dengan konteks politik nasional saat ini koalisi PDI P dengan Demokrat terbilang langka. Mengingat di tataran pusat, PDI menjadi oposisi dengan mengontrol secara keras kebijakan Pemerintahan SBY yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat. Tapi, dilatarbelakangi pandangan yang sama untuk membangun daerah, maka kedua partai mengabaikan perseteruan politik di tingkat pusat dan memilih untuk bersatu mengusung 1 pasangan calon. 
Koalisi PDI P dengan Demokrat juga membawa pesan tersendiri dalam bedemokrasi. Partai berlambang kepala banteng ini telah mempraktikkan cara berpolitik yang baik, dimana harus mengkritisi Pemerintah dan kapan harus bekerja sama dengan partai berkuasa. Tak salah kiranya, jika koalisi PDI - Demokrat dalam Pilgub Kalbar menjadi contoh bagi para politisi daerah lain yang menggelar agenda Pemilukada. 
Bagi Demokrat, berkoalisi dengan PDI bukanlah sesuatu hal yang tabu. Bahkan, jika dicermati, Demokrat sebenarnya telah mengeluarkan sinyal penanda dapat berkoalisi dengan PDI melalui pidato politik Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, dalam Musda II Partai Demokrat Provinsi Kalbar (19/09/11) silam. Kala itu, Anas mengatakan, bahwa partai yang diketuainya memilih untuk berkoalisi dengan parpol atau mendukung figur yang punya komitmen dan sejalan dengan pemerintahan SBY dalam membangun daerah. Adalah fakta bahwa Pemerintahan Cornelis selama ini selalu bekerjasama dengan pusat dalam menjalankan program dan kegiatan pembangunan di Kalbar. Terakhir, Demokrat juga tidak dapat memungkiri prestasi Cornelis – Christiandy Sandjaya dalam membangun Kalbar. 
Di bagian lain, keputusan Cornelis – Christiandy Sandjaya untuk kembali berduet dalam Pemilihan Gubernur Kalbar tahun 2012 juga menjadi contoh yang baik pula dalam berdemokrasi, dimana keduanya tetap harmonis hingga akhir masa jabatan, bahkan menuju periode kedua mereka tetap bersama. Berbeda dengan daerah lain, dimana Kepala daerah dan Wakil Kepala daerah incumbent justru pecah kongsi dan saling hujat. Lebih dari 70 % Kepala daerah saat ini, baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten Kota mengalami masalah dan kemudian berpisah. 
Idealnya pasangan Kepala daerah dapat memerintah bersama selama 10 tahun, agar semua program dan kebijakan pembangunan dapat terlaksana. Cornelis dan Christiandy Sandjaya menyadari, adalah mustahil dapat menuntaskan semua visi dan misinya dalam waktu lima tahun, sehingga perlu kembali memerintah 5 tahun berikutnya dengan memenangkan Pemilihan Gubernur tahun 2012.

0 comments:

Posting Komentar