Kamis, 26 Januari 2012

MENERIAKKAN KISAH PERBATASAN LEWAT BLOG

PONTIANAK. Berbagai kisah human interest yang tersembunyi di kawasan perbatasan Kalbar – Malaysia, selama ini luput dari perhatian pembuat kebijakan. Terkecuali yang bombastis seperti pencaplokan wilayah yang diekspos secara besar-besaran hingga ke tingkat nasional. Kini, sebuah program bernama Border Blogger Movement (BBM) digagas oleh para bloger dan wartawan di Kalbar, diperuntukkan khusus bagi warga perbatasan.
Melalui program ini, warga yang terpilih sebagai peserta akan dibekali dengan keterampilan jurnalisme kampung, adaptasi lokal dari model jurnalisme warga. Peserta juga diberikan materi mengenai fotografi dan video sederhana, serta pemanfaatan media social seperti web blog.
Dihubungi Kamis (26/1/12), Manajer Program BBM, AA Mering, mengatakan, program ini diberikan dalam bentuk beasiswa, namun bukan dalam bentuk yang umumnya dipahami sebagai pemberian sejumlah dana pendidikan. Melainkan dalam bentuk bantuan fasilitas modem dan pulsa gratis, mencetak buku tentang perbatasan, peningkatan kapasitas berupa kursus menulis, memotret, weblog, social media, secara offline maupun online. “Selain itu juga memberi penghargaan bagi blogger terbaik dari perbatasan,” ujar Mering.
Mering menambahkan, bahwa program ini diwujudkan bekerjasama dengan Ford Foundation melalui Cipta Media Bersama. Dari pelatihan yang digelar gratis bagi setiap peserta, diharapkan berbagai persoalan sederhana namun penting dan menarik yang terjadi di wilayah perbatasan, dapat dipublikasikan secara luas melalui blog.
Dalam lima bulan periode program ini, para para peserta wajib menayangkan kisah-kisah, foto-foto, video, dan aneka peristiwa yang terjadi di perbatasan, ke blog masing-masing. Ia mengakui, ada impian bahwa dalam beberapa bulan ke depan, tersedia referensi yang riil tentang perbatasan yang bisa diakses semua orang melalui internet. “Tentu bukan kisah-kisah bombastis, tetapi yang bersifat human interest dan bahkan terlewatkan oleh para bapak-ibu pejabat yang hanya berkunjung dalam kerangka formalitas belaka ke beranda yang terlupakan ini,” ujarnya.
Peserta program ini khusus bagi warga potensial yang berasal dari lima kabupaten di Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Sebagai langkah awal, proses sosialisasi telah dilakukan dengan Himpunan Mahasiswa Perbatasan Sekayam di Pontianak, Selasa (24/1/12). Ketua himpunan tersebut, Yana, mengungkapkan, program ini memberi kesempatan baginya dan anggota lain untuk semakin menambah ilmu.
“Selama ini kami berfikir, apa yang bisa kami buat untuk kampung halaman di perbatasan sana. Program BBM ini memberi kami harapan,” ujar Yana. Tim BBM memulai kegiatan perdana di Sanggau Ledo pada 28-29 Januari, bersama sejumlah peserta yang akan terlibat dalam program, dan selanjutnya pelatihan akan digelar secara bergiliran di Kabupaten lainnya.  
Warga yang berminat dapat menghubungi email: borderblogger@mail.com. Di antara kriteria bagi calon peserta, berusia minimal 17 tahun atau sudah pernah menikah, bukan PNS, bisa mengoperasikan komputer dan hand phone, lebih disukai yang memiliki komputer atau laptop sendiri dan memiliki ketertarikan terhadap dunia tulis-menulis.  

0 comments:

Posting Komentar