Sabtu, 21 Januari 2012

HET BELUM TERBIT, HARGA ELPIJI MELAMBUNG

Warga Putussibau dan sekitarnya di Kabupaten Kapuas Hulu mengeluhkan tingginya tarif pengisian ulang elpiji 3 Kg di tingkat pengecer. Harga yang dipatok berkisar Rp. 27.000 – Rp. 28.000 untuk setiap kali pengisian ulang. Tingginya harga di tingkat pengecer sebenarnya berawal dari agen yang memang menaikkan tarif untuk menutupi besarnya ongkos angkut dari Pontianak ke Putussibau. 
Salah satu agen di Pasar hilir Putussibau mematok harga Rp. 25.000 untuk setiap tabung elpiji 3 Kg, sehingga di wilayah pedalaman harganya kian melambung. Bahkan di Kecamatan Nanga Badau wilayah perbatasan Kalbar - Serawak Malaysia, mencapai Rp. 35.000. 
Dikonfirmasi Kamis (19/01/12), SR LPG Pertamina Kalbar Valino mengakui, Kapuas Hulu memang termasuk Kabupaten lainnya yang belum memiliki HET berdasarkan SK gubernur, untuk pengisian tabung elpiji 3 Kg. Namun, pihak Hiswana Migas telah menyurati pemerintah setempat beberapa waktu lalu, dan kemungkinan aturan menyangkut HET masih dalam penggodokan. 
Sesuai aturan, Kabupaten Kota yang belum memiliki SK dari gubernur terkait hal yang dimaksud, diperbolehkan untuk mengeluarkan patokan harga. Adapun Kabupaten lain yang juga belum memiliki HET berdasarkan SK gubernur, yakni Sintang, Melawi, Ketapang dan Kayong Utara. 
Secara terpisah, anggota DPRD Kalbar Dapil Sintang, Melawi & Kapuas Hulu Andi Aswad berjanji untuk mendesak Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu agar segera mengeluarkan aturan terkait HET pengisian ulang elpiji 3 Kg. Sebab, belum adanya patokan harga, menyebabkan pihak agen maupun pengecer dapat menentukan tarif tinggi, dengan berdalih menutupi besarnya biaya angkut. 
Lebih lanjut, Andi mengungkapkan sebelum program konversi diberlakukan, sebenarnya pihak dewan telah mengingatkan pihak Pertamina maupun instansi terkait lainya untuk mendisain aturan yang jelas, agar setelah berjalan program tidak memberatkan masyarakat. Menyikapi hal ini dirinya berjanji untuk membahasnya di internal Komisi dan selanjutnya mengundang pihak terkait, guna membicarakan mekanisme yang tepat dalam mengawasi program konversi di wilayah timur Kalbar.

0 comments:

Posting Komentar