Sabtu, 04 Desember 2010

KOMITMEN DETASEMEN BRAVO 90 ATASI TERORISME

Maraknya aksi terorisme yang muncul di sejumlah daerah beberapa tahun terakhir, mengindikasikan kelompok terorisme internasional semakin meningkatkan aktivitasnya di berbagai negara, termasuk Indonesia. Menyikapi hal itu, Detazemen Bravo` 90 sebagai salah satu dari 3 satuan elit TNI, terus meningkatkan kemampuan penanganan terorisme, operasi intelijen maupun operasi khusus lainnya. Di akhir tahun 2010, Detasemen Bravo `90 kembali menggelar latihan penanggulangan teror dan pembebasan sandera di pesawat udara, di bandara Supadio Pontianak Rabu (01/12/10). Ditemui di sela - sela persiapan simulasi di Bandara Supadio, Komandan Detazemen Bravo` 90 TNI AU, Letkol psk M. Juanda mengatakan, latihan dengan sandi Albara 2010 yang digelar merupakan salah satu strategi peningakatan kemampuan satuan dan persiapan menghadapi berbagai ancaman terorisme dengan fokus di Bandara. Termasuk di dalamnya kegiatan pendeteksian dan penjinakan bahan peledak atau bom yang diduga dipasang oleh kelompok teroris.
Sementara itu, ditemui seusai simulasi Wakil Komandan Korps Paskhas TNI AU Kolonel psk Harpin mengatakan, ”latihan penanganan teroris yang digelar merupakan bagian dari strategi peningkatan kualitas satuan Detazemen Bravo dan TNI AU secara keseluruhan. Sedangkan dipilihnya Bandara Supadio sebagai pusat latihan karena, termasuk salah satu bandara dengan intensitas penumpang yang tinggi dan rute penerbangan cukup padat, sehingga tidak menutup kemungkinan menjadi target terorisme.  
Lebih lanjut, Kolonel Harpin menyatakan, ”selama ini seluruh operasi penanganan terorisme di tanah air, masih menjadi domain dari institusi kepolisian. Namun` mengingat semakin tingginya resiko serangan teroris, serta kondisi geografis maka keterlibatan TNI AU melalui Dezamen Bravo 90 dalam penaganan terorisme merupakan suatu keharusan. Kendati demikian, sebagai satuan khusus matra udara, maka keterlibatan bravo 90 dalam pelaksanaan tugas pengananan terorisme fokus pada aspek udara.    
Di bagian lain, Asisten Operasi Korps Pakhas TNI AU Kolonel psk Roland D.G Waha menyatakan, “TNI AU berencana menggelar latihan bersama penanganan jaringan terorisme internasional, dengan Tentara Udara Diraja Malaysia – TUDM. Latihan yang melibatkan satuan elit angkatan udara dari kedua negara tersebut, direncanakan berlangsung di bandara Supadio Pontianak pertengahan tahun 2011 mendatang. Latihan bersama nanti, tidak jauh berbeda dengan latihan bersandi Albara 2010 yang baru saja digelar di bandara Supadio. Namun, jumlah personil yang dilibatkan lebih banyak dan menyertakan sejumlah pesawat tempur dari kedua angkatan bersenjata. Untuk TNI AU kembali satuan elit Detasemen Bravo` 90 menjadi bagian dari latihan. Roland menyatakan,”latihan bersama merupakan upaya kedua angkatan bersenjata untuk mempersiapkan diri, terhadap kemungkinan ancaman teroris internasional yang marak beberapa tahun terakhir.  

0 comments:

Posting Komentar