Sabtu, 14 April 2012

PEMERINTAH BUKA PINTU BAGI MALAYSIA EKSPANSI SAWIT

Provinsi Kalbar yang berbatasan darat langsung dengan negara tetangga, telah menjadi target utama pengusaha Malaysia untuk melakukan ekspansi di sektor perkebunan kelapa sawit.

Kondisi ini sangat memungkinkan di tengah lemahnya regulasi dan pengawasan instansi terkait, terhadap proses pelepasan lahan bagi investasi perkebunan skala besar.

Dihubungi Selasa (10/04/12), Ketua Gemawan Agus Sutomo tidak menampik dan tidak mengiyakan, telah terjadi “pencaplokan” wilayah oleh negara tetangga, dalam konteks pembabatan hutan untuk pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit.

Tapi yang jelas, beberapa waktu lalu Presiden SBY pernah menyebutkan sekitar 70 % saham perusahaan perkebunan yang ada di Indonesia, merupakan milik pengusaha asing, termasuk di dalamnya pengusaha asal Malaysia.

Senada dengan hal itu, Ketua Divisi Kampanye Walhi Kalbar, Hendrikus Adam menilai, dengan dalih meningkatkan pemasukan negara, kini Pemerintah daerah berlomba – lomba untuk “menjual” lahan kepada investor asing.
Celakanya, terkadang lahan yang diberikan justru tanah atau hutan milik masyarakat adat, yang sebenarnya telah ditetapkan Pemerintah peruntukkannya bukan bagi kegiatan industri atau perkebunan.

Yang menyedihkan menurut Adam, adalah hingga saat ini belum terlihat adanya political will dari Pemerintah baik di pusat maupun di daerah, untuk menyelamatkan kekayaan negeri dari penguasaan pihak asing.

Jangankan mencegah, justru bekerjasama dalam mendisain status peruntukan kawasan dan pemanfaatan sumber daya alam bagi kepentingan pemilik modal, melalui aturan dan kebijakan di bidang investasi.

0 comments:

Posting Komentar