Jumat, 20 April 2012

HASIL UN MENJADI TIKET KE PTN, PERLU UPAYA KERAS

Usulan Menteri Pendidikan agar Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMPTN) cukup mengacu hasil Ujian Nasional (UN), masih memerlukan kerja ekstra keras untuk terealisasi. Terutama memperbaiki mekanisme pelaksanaan UN, agar memiliki hasil kredibel dan tidak lagi diragukan.
Sebab, selama ini hasil UN seringkali dipersoalkan, dimana nilai kelulusan terkadang bukan berdasarkan kemampuan murni siswa, melainkan di “Mark Up“ melalui campur tangan pihak sekolah atau pihak lain demi mengejar target kuantitatif.
Ditemui Senin (16/04/12), Pembantu Rektor I Universitas Tanjungpura Pontianak, Abubakar Alwi menerangkan, bahwa gagasan Menteri Pendidikan belum dapat diterapkan dalam waktu dekat, mungkin beberapa tahun kedepan.
Alasannya, nilai kelulusan UN belum mencerminkan kemampuan seorang siswa, serta soal UN yang belum memenuhi standar seperti yang dipersyaratkan masuk perguruan tinggi.  
Tapi, sebenarnya semua Perguruan Tinggi merespon positif gagasan tersebut, karena dapat mengintegrasikan semua jenjang pendidikan.
Hanya saja sebelum diberlakukan maka mekanisme UN mutlak harus dibenahi.
Alwi menambahkan, Menteri Pendidikan mengusulkan pada tahun 2015 mendatang, Seleksi Masuk Perguruan Tinggi cukup mengacu hasil UN, tidak lagi menggunakan Ujian tertulis.
Tetapi harus diingat, bahwa UN dan tes masuk PTN memiliki perbedaan, dimana UN bersifat evaluatif yang bertujuan untuk mengukur hasil pembelajaran siswa selama 3 tahun di bangku sekolah. Sedangkan tes masuk PTN sifatnya prediktif, karena merupakan proses penjaringan mahasiswa baru di perguruan tinggi.  

0 comments:

Posting Komentar