Kamis, 09 Juni 2011

SEKOLAH SATU ATAP TERKENDALA KOMPETENSI GURU

Anggota Komisi D DPRD Kalbar Ikhwani A. Rahim mengakui dengan segala kekurangannya, hasil kelulusan Ujian Nasional tingkat SMP sederajat di Kalbar tahun 2011 yang mencapai 93,8 % merupakan suatu prestasi yang membanggkan. Hal itu diungkapkan Ikhwani dalam Dialog Interaktif di RRI Pontianak Senin (06/06/11). Dimana peningkatan kelulusan mencapai 20 % dibanding hasil kelulusan tahun 2010 lalu. Bahkan melampaui target kelulusan 90 %, yang dipatok Dinas Pendidikan Nasional. Tapi dengan rata-rata nilai 6,71, capaian hasil masih terbilang rendah, yang mengisyaratkan bahwa proses pendidikan perlu pembenahan, terutama sekolah yang berada di daerah pedalaman dan terpencil. Sehingga menuntut instansi terkait di Provinsi dan Kabupaten Kota untuk terus mengupayakan peningkatan mutu pendidikan, terlebih kualitas tenaga guru.  
Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kalbar Alexius Akim menyebutkan salah satu upaya yang tengah dilakukan yakni membangun Sekolah Satu Atap/ dimana SD SMP digabung menjadi satu. Kebijakan ini ditempuh pemerintah untuk mempercepat penuntasan wajib belajar 9 tahun, dengan menyatukan 2 jenjang pendidikan. Sehingga tamatan SD dapat langsung melanjutkan pendidikan SMP tanpa harus mengikuti berbagai prosedur dan prasayarat yang berlaku umum, karena daya tampung yang cukup.
Tapi Alexius Akim mengakui sebanyak 56 SMP yang hasil kelulusan siswa dalam UN di bawah 50 %, justru rata-rata berada di Sekolah Satu Atap. Hal ini akibat lemahnya kompetensi SDM dari tenaga guru dan sarana prasarana pendukung lainnya, sehingga menuntut semua elemen pendidikan untuk bersinergi mengatasi berbagai kendala yang dihadapi.

0 comments:

Posting Komentar