Untuk memperkuat ketahanan pangan nasional 5-10 tahun kedepan, pemerintah telah menargetkan surplus beras mencapai 10 juta ton per tahun. Kebijakan yang ditempuh adalah membentuk konsorsium BUMN, untuk menanam padi diantaranya PT. Pusri, PT. Jasa Tirta, Perhutani dan Perum Bulog. BUMN tersebut terlibat berdasarkan divisi masing-masing, misalnya Pusri dalam pengadan pupuk, Perhutani penyediaan lahan dan Bulog menampung hasil panen.
Hal itu diungkapkan Suswono dalam Jumpa Pers di bandara Supadio Pontianak Selasa (31/Mei/11). Suswono menjelaskan konsorsium BUMN nantinya menyewa lahan petani dan sekaligus menjadikan petani sebagai pekerja. Sehingga petani mendapatkan keuntungan dari uang sewa, upah dan hasil panen.
Program ini juga mengakomodir petani penggarap dengan pembagian hasil secara adil. Total areal yang akan dibuka mencapai 570.000 hektar. 70.000 ha diantaranya telah disanggupi Perhutani dengan lokasi di pulau Jawa, sedangkan lainnya di 11 provinsi di luar Jawa.
Kemudian pemerintah juga melakukan ekstensifikasi yakni perluasan areal tanam, karena ancaman ketahanan pangan selain perubahan iklim adalah konversi lahan, yang saat ini diperkirakan mencapai 100.000 ha/tahun. Untuk mengimbanginya Kementrian Pertanian menargetkan pencetakan persawahan baru mencapai 100.000 hektar per tahun.
Program yang diusung yakni membangun kawasan pangan/food estate, untuk mempercepat peningkatan produksi serta memanfaatkan peluang ekspor. Kalbar menjadi salah satu daerah pengembangan food estate dengan menerapkan pola plasma. Suswono menyebutkan produksi beras nasional sebenarnya lebih dari cukup.
Berdasarkan data dari BPS produksi tahun 2010 mencapai 37 juta ton, sedangkan kebutuhan beras sekitar 33 juta, sehingga surplus sekitar 4 juta ton. Tapi kebutuhan per bulan yang mencapai 2,7 jutan ton, plus pendistribusian raskin sebanyak 265.000 ton perbulan, nilai surplus tergolong tipis. Apalagi ketika harga di pasaran meroket naik, tentunya Bulog kesulitan untuk menstabilkan harga dan menyadangkan beras.







0 comments:
Posting Komentar