Kamis, 07 April 2011

RUMAH IBADAH SEBAGAI TITIK CADANGAN PANGAN

Pemerintah Kota Pontianak kembali memasukkan program cadangan pangan melalui Rumah Ibadah, untuk memperkuat ketahanan pangan daerah pada tahun 2011. Bahkan, melihat 3 rumah ibadah yang menjadi pilot project pada tahun 2010 lalu cukup berhasil, maka pada tahun ini meningkat menjadi 11 rumah ibadah sebagai titik distribusi sembako. Ditemui Rabu (30/03/11), Kepala Bidang Penyuluhan Kantor Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kota Pontianak HM Bintoro mengatakan, rumah ibadah yang menjadi mitra pemerintah dipilih secara selektif, mulai dari susunan pengurus, sarana maupun keuangan, karena nantinya menjadi penyalur sembako bagi masyarakat ketika terjadi kondisi darurat. Rumah ibadah tersebut memanfaatkan dana APBN untuk menyalurkan kebutuhan pokok masyarakat dengan harga standar. Meskipun mendapatkan keuntungan ekonomis, namun aturan yang diberlakukan menuntut implementasinya lebih pada aspek sosial. Apalagi keuntungan yang diperoleh, nantinya juga dipergunakan untuk kepentingan masyarakat luas.
Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Kota Pontianak Herman Hovi Munawar merespon positif kebijakan pemerintah yang melibatkan peran rumah ibadah, untuk memperkuat cadangan pangan sekaligus untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok di pasaran. Bahkan, idealnya hal serupa juga diterapkan Kabupaten Kota lainnya, mengingat ketersediaan cadangan pangan di Kota Pontianak juga ditentukan oleh tingkat konsumsi masyarakat Kalbar secara keseluruhan.
Dalam 2 tahun terakhir Kota Pontianak telah menghitung kebutuhan pangan agar tidak selisih dengan kalkulasi Bulog, sebab bakal memicu kekurangan yang signifikan. Disamping optimalisasi lahan dan pengembangan budi daya hortikultura, alternatif lain yang ditempuh untuk memeprkuat ketahanan pangan yakni, memulai program diversifikasi pangan, dengan mengkampanyekan pada masyarakat untuk membiasakan konsumsi non beras. Sementara itu, kebutuhan beras di Kota Pontianak meningkat dari 70. 000 ton tahun 2008, menjadi 90. 000 ton tahun 2009 dan lebih dari 100.000 ton tahun 2010.  



0 comments:

Posting Komentar