Minggu, 10 April 2011

PROGRAM KUB BAGI NELAYAN KECIL

PONTIANAK. Perubahan cuaca dari musim penghujan ke musim panas, yang berpengaruh pada gelombang laut dan pergerakan arus. Telah menyebabkan migrasi ikan secara besar – besaran dari perairan Kalbar. Hal ini mengakibatkan berkurangnya ikan tangkapan, sehingga menghentikan sementara aktivitas para nelayan untuk melaut. Ditemui Kamis (07/04/11), Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalbar Gatot Rudiono mengakui, walaupun kondisi ini bersifat sementara, tapi dampaknya cukup mempengaruhi kegiatan perekonomian para nelayan. Khususnya para nelayan kecil yang memang mengantungkan hidupnya dari menangkap ikan, dan tidak mempunyai pekerjaan alternatif. Tetapi dirinya yakin hal itu telah diantisipasi para nelayan dengan menabung. Apalagi kondisi cuaca buruk juga tidak berlangsung lama.  
Gatot mengakui, sebenarnya hal ini terjadi akibat kapal milik nelayan lokal umumnya berukuran kecil. Dengan ombak setinggi 2 meter saja, sudah cukup membahayakan para nelayan. Untuk itulah pemerintah telah memprogramkan peningkatan kapal nelayan di atas 30 GT/grosston, sehingga cukup kuat menghadapi gelombang tinggi dan cuaca buruk.
Kementrian Kelautan dan Perikanan tahun 2011 ini menggulirkan program KUB/ Kelompok Usaha Bersama, kepada para nelayan kecil di Indonesia. Melalui instansi terkait di masing-masing daerah, para nelayan kecil dapat mengajukan bantuan kapal di atas 30 GT dengan kapasitas 10 abk, sehingga bisa menangkap ikan secara bersama dalam jumlah besar hingga ke tengah laut.
Program KUB ini juga merupakan upaya dari pemerintah untuk meminimalisir aktifitas pencurian ikan oleh kapal asing. Karena selama ini, yang bisa menangkap ikan hingga ke tengah laut, hanyalah kapal besar milik nelayan asing, Sedangkan kapal nelayan Indonesia hanya bisa menangkap ikan di lepas pantai saja.
Di bagian lain, Gatot menjelaskan, berkurangya pasokan ikan segar dari hasil tangkapan nelayan, tidak mempengaruhi stok ikan di pasaran. Sebab, kebutuhan pasar dapat ditutupi oleh produk ikan budidaya atau hasil tambak. Apalagi produk ikan tambak relatif stabil. Sehingga cukup untuk memenuhi konsumsi masyarakat hingga kondisi cuaca kembali normal.  


0 comments:

Posting Komentar