Kamis, 07 April 2011

PERLUASAN PASAR MODAL DI KALBAR TERKENDALA SDM

PONTIANAK. Mengembangkan dan meningkatkan jumlah pemodal lokal menjadi misi utama PT. Bursa Efek Indonesia/ BEI dan seluruh pelaku di pasar modal, untuk menjadikan investor daerah sebagai pilar pengembangan pasar modal nasional. Namun, upaya untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat melakukan investasi di pasar modal, justru terbentur kesulitan merekrut tenaga yang berkompeten.
Ditemui seusai Workshop Pasar Modal Bagi Kalangan Jurnalis di Mercure Hotel Rabu (06/04/11), Kepala Pusat Informasi Pasar Modal/ PIPM Pontianak Isma Swajaya mengakui, kesulitan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bursa saham, sama sulitnya dengan mencari tenaga yang yang profesionl. Karena belum ada satu pun profesi pendukung pasar modal di Kalbar yang terdaftar di BEI, mulai dari tenaga akuntan, konsultan hukum, notaris, penilai hingga manajer investasi. Kondisi menyebabkan BEI belum dapat menjalankan program edukasi yang terencana, fokus dan berkesinambungan, di tengah beragamnya karakteristik pemodal lokal yang menuntut kepiawaian khusus. 
Sementara itu, staf Bidang Komunikasi PT. Kliring Penjamin Efek Indonesia - KPEI Mutia Resty mengakui, sebagian besar masyarakat terlihat takut untuk bermain di pasar saham, karena cara pandang yang belum mencakup segala aspek, mulai dari sisi transaksi, mekanisme perdagangan maupun resiko dan peluang investasi di pasar modal.
Lebih lanjut, Mutia Resty menyatakan, “di balik tawaran untuk meraih keuntungan di pasar modal, memang terdapat resiko yang menyertai, namun hal itu sebenarnya dapat disiasati investor dengan memanfaatkan profesi penunjang pasar modal. Berdasarkan data dari PIPM Pontianak jumlah perusahaan sekuritas di Kalbar terbilang kecil, baru mencapai 15 perusahaan dengan investor berkisar 2.000 nasabah. 

0 comments:

Posting Komentar