Selasa, 12 April 2011

KOMISI X DPR DORONG PENINGKATAN LULUSAN SMK

PONTIANAK. Pemerintah mendorong agar tamatan SMP/sederajat, mau melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menegah Kejuruan/SMK, sehingga terjadi perimbangan antara jumlah siswa sekolah Umum dan Kejuruan. Pasalnya, jumlah siswa SMA/Ma saat ini jauh lebih banyak daripada siswa SMK, dengan perbandingan sekitar 60 persen merupakan siswa SMA/MA, sedangkan sisanya 40 siswa SMK. Konsep untuk membangun perimbangan antara kedua model pendidikan tersebut, telah dirumuskan pemerintah dan menjadi bagian dari proses reformasi pendidikan nasional. Hal itu diungkapkan Ketua Komisi X DPR RI Profesor Mahyudin NS., ditemui seusai meninjau SMP N 10 dan SMK N 3 Kota Pontianak Selasa (12/04/11). Dirinya berharap pada tahun 2014 mendatang jumlah rasio SMK dan SMA dapat 60 berbanding 40 %, sesuai Rencana Strategis/renstra Kementrian Pendidikan Nasional. Kebijakan ini dimaksudkan untuk memperbanyak serapan tenaga kerja, melalui lulusan Sekolah Menegah Kejuruan.
Lulusan SMK idealnya dapat langsung terserap lapangan kerja, namun fakta di lapangan menujukkan hal sebaliknya. Akibat mutu pendidikan yang masih rendah, pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5 %, baru mampu menyerap angka kerja lulusan SMK sekitar 200. 000 setiap 1 %. Untuk itulah, Pemerintah terus memperbanyak jumlah Sekolah Menengah Kejuruan di daerah, selaras dengan program prioritas di bidang pendidikan. Sehingga semakin banyak lulusan SMK yang terserap lapangan kerja, dengan asumsi bekal pengetahuan dan ketrampilan selama sekolah dapat menciptakan lapangan kerja sendiri. 



0 comments:

Posting Komentar