Minggu, 30 September 2012

ARMYN AKAN BERIKAN PERNGHARGAAN KEPADA WALIKOTA PONTIANAK

Tim pemenangan pasangan Armyn Angkasa Alianyang – Fathan A. Rasyid (Arafah) berencana untuk memberikan penghargaan kepada Pemerintah Kota Pontianak.

Alasannya, Pemerintah ibukota provinsi ini dinilai telah berhasil membangun kesadaran berpolitik warganya, sehingga memilih pasangan Armyn – Fathan dalam Pilgub Kalbar 2012.

“Kemenangan pasangan yang kami usung di Kota Pontianak dalam Pilgub Kalbar, menunjukkan tingginya kesadaran berpolitik masyarakat setempat, “ujar Sekretaris Tim Pemenagan, Ibrahim Chandra di Sekretariat Arafah Jum`at (28/9/12) malam.

Menurutnya, masyarakat Kota Pontianak telah cukup dewasa dengan tidak lagi menggunakan pendekatan identitas etnis dalam memilih pemimpin, melainkan pada pasangan yang memiliki semangat nasionalisme dan mengusung visi perubahan.

“Berbeda dengan daerah lain yang masih sangat kuat pengaruh identitas etnis dalam menentukan Kepala daerah, “terangnya.

Ibrahim yang saat itu didampingi oleh Armyn dan Fathan menambahkan, bahwa rencananya penghargaan akan diberikan langsung oleh Armyn Alianyang kepada Walikota Pontianak, Sutarmidji dalam beberapa hari ini melalui seremonial sederhana.

Sementara itu, Armyn dan Fathan tidak terlalu banyak berkomentar. Armyn hanya mengatakan bahwa telah terjadi pelanggaran secara masif dan terstruktur dalam Pilgub Kalbar. Sehingga, mereka menolak untuk menandatangani hasil Pleno Rekapitulasi Penghitungan Suara yang diselenggarakan KPU Kalbar.

“Kami akan membawa persoalan ini ke Mahkamah Konsitusi (MK) sebagai upaya untuk menegakkan keadilan, “ tegas Armyn.

ARAFAH NILAI TERJADI PELANGGARAN SECARA MASIF DAN TERSTRUKTUR DALAM PILGUB KALBAR

Tim Pemenangan Armyn Angkasa Alianyang – Fathan A. Rasyid (Arafah) menilai telah terjadi pelanggaran secara masif dan terstruktur dalam Pemilu Gubernur dan wakil gubernur Kalbar.

Oleh karena itu, mereka menolak untuk menandatangani hasil Pleno Rekapitulasi Penghitungan Suara yang diselenggarakan KPU Kalbar. Bahkan, mereka telah memutuskan untuk membawa persoalan ini ke Mahkamah Konsitusi (MK) sebagai upaya untuk menegakkan keadilan.

Dalam jumpa pers di Sekretariat Arafah Jum`at (28/09/12) malam, Sekretaris Tim Pemenangan Ibrahim Chandra mengatakan, berbagai kecurangan dan pelanggaran terjadi selama berangsungnya pilgub Kalbar. Antara lain intimidasi terhadap warga dan mobilisasi massa yang dilakukan oleh salah satu pasangan calon.

Menurutnya, Pilgub Kalbar kali ini jauh dari prisip luber dan jurdil, sehingga perlu disikapi dengan membawanya ke Mahkamah Konstitusi.

tempat yang sama, Armyn Alianyang mengatakan, bahwa kecurangan terjadi merata di semua Kabupaten Kota, tanpa ada upaya dari pihak terkait untuk mencegah. Oleh karena itu, pihaknya memilih untuk tidak melaporkan temuan pelanggaran maupun kecurangan di lapangan ke Panwaslu, karena sudah pasti tidak akan membuahkan hasil.

Namun, Armyn enggan menyebutkan secara rinci seperti apa pelanggaran tersebut dan dimana terjadinya. Dirinya hanya mengatakan bahwa semua bukti pendukung telah di tangan dan kini tinggal menunggu waktunya untuk dibeberkan di Mahkamah Konstitusi.

Pada kesempatan itu, Armyn kembali meluruskan status dirinya bukan lagi sebagai prajurit TNI aktif, seperti yang diributkan berbagai kalangan terutama 2 pasangan calon gubernur Kalbar, yakni pasangan Morkes Effendi – Burhanuddin A. Rasyid dan Abang Tambul Husin – Barnabas Simin. Bahkan kedua pasangan tersebut berencana menggugat KPU atas lolosnya Armyn sebagai kontestan Pilgub Kalbar ke Mahkamah Konsitusi.

Menurut Armyn berdasarkan SK panglima TNI tertanggal 24 September 2012 dirinya telah pensiun. Untuk membuktikan kebenaran hal tersebut, Armyn mempersilahkan untuk menanyakan langsung ke Kodam XII Tanjungpura.

Kendati demikian, jika masih ada pihak yang tetap mempersoalkan, hal itu bukan urusannya dan tidak perlu ditanggapi.

3 SAKSI PASANGAN CALON TOLAK HASIL PLENO KPU KALBAR

Saksi dari 3 pasangan calon gubernur dan wakil gubernur menolak hasil Pleno Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara yang diselenggarakan KPU Kalbar Jum`at (28/09/12) malam.

2 saksi yakni dari pasangan Morkes Effendi – Burhanudin A. Rasyid dan pasangan Abang Tambul Husin – Barnabas Simin mengemukakan alasan yang kurang lebih sama, yakni lolosnya Armyn Angkasa Alianyang sebagai kandidat gubernur Kalbar. Padahal yang bersangkutan masih tercatat sebagai prajurit TNI aktif.

Bedanya, tim pasangan Tambul – Barnabas melalui saksinya, Slamet Riyadi mengatakan, bahwa pihaknya telah mengajukan gugatan ke PTUN Pontianak atas penetapan Armyn sebagai kandidat gubernur oleh KPU Kalbar. Sedangkan tim Morkes – Burhan, melalui saksinya, M. Ramli mengatakan baru akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi.

Bukan hanya itu, Ramli, pun menilai pilgub Kalbar telah cacat hukum, karena lolosnya Armyn Angkasa Alianyang sebagai kandidat pilgub. Hal ini melanggar Undang-Undang nomor 3 tahun 2004, yang melarang prajurit TNI aktif berpolitik praktis. Atas kesalahan fatal KPU Kalbar tersebut, pihaknya akan melaporkan ke KPU pusat, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, Komis II DPR RI serta Presiden.

Sementara itu, saksi Tim Armyn Angkasa Alianyang – Fathan A. Rasyid , Ibrahim Chandra juga menolak hasil Pleno, lantaran berbagai kecurangan dan pelanggaran yang terjadi selama berlangsungnya tahapan Pilgub. Mereka pun telah memutuskan untuk membawa persoalan ini ke Mahkamah Konsitusi (MK) sebagai upaya untuk menegakkan keadilan.

Meskipun diwarnai aksi penolakan, namun Rapat Pleno Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara yang dipimpin Ketua KPU Kalbar AR. Muzammil tetap berlangsung dan dilanjutkan dengan penetapan Cornelis – Christiandy Sandjaya sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih periode 2013 - 2014. Bahkan, Muzammil menyatakan siap untuk meladeni gugatan pihak mana pun di Mahkamah Konstitusi, terkait penyelenggaraan pilgub Kalbar tahun 2012.

Hal senada juga disampaikan Panwaslu Kalbar, melalui anggota Divisi Penanganan Pelanggaran Panwaslu Kalbar, Ruhermansyah, bahwa pencalonan Armyn Angkasa Alianyang sebagai kandidat gubernur Kalbar telah sesuai prosedur. Begitu pula KPU sebagai pihak yang meloloskan Armyn juga telah mengacu mekanisme dan peraturan perundang - undangan yang berlaku.

Hasil Rapat Pleno, suara sah mencapai 2.380.230 suara atau sekitar 70 persen dari total 3.377.997 pemilih dalam DPT. Pasangan Cornelis – Christiandy memperoleh 1.225.185 suara atau 52 persen. Kemudian pasangan Morkes – Burhanuddin memperoleh 591.081 suara atau 25 persen dan pasangan Armyn – Fathan memperoleh 361.744 suara atau 15 persen. Kemudian pasangan Tambul – Barnabas memperoleh 172.026 suara atau 7 persen.

Sementara tingkat partisipasi pemilih dalam Pemilu gubernur dan wakil gubernur Kalbar tahun 2012 mencapai 70,70 persen. Tercatat suara sah mencapai 2.380.230 suara dari total 3.377.997 pemilih dalam DPT. Dari jumlah suara sah tersebut, sebanyak 1.186.127 merupakan pemilih laki-laki dan 1.194.103 pemilih perempuan.

KPU KALBAR TETAPKAN CORNELIS – CHRISTIANDY PEMENANG PILGUB

KPU Kalbar Jum`at (28/09/12) malam secara resmi mengumumkan pasangan Cornelis – Christiandy Sandjaya/CC sebagai pemenang Pemilu Gubernur dan wakil gubernur Kalbar 2012.

Keputusan tersebut diambil menyusul hasil Rapat Pleno Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara yang digelar KPU Kalbar, dimana pasangan CC unggul dalam perolehan suara dibanding 3 pasangan lainnya.

Dari 2.388.145 suara sah, pasangan Cornelis – Christiandy memperoleh 1.225.185 suara atau 52 persen. Kemudian pasangan Morkes Effendi – Burhanuddin A. Rasyid memperoleh 591.081 suara atau 25 persen dan pasangan Armyn Angkasa Alianyang – Fathan A. Rasyid memperoleh 361.744 suara atau 15 persen. Kemudian pasangan Abang Tambul Husin – Barnabas Simin memperoleh 172.026 suara atau 7 persen.

Berdasarkan pleno tersebut, maka Ketua KPU Kalbar Ahmad Rabiul Muzammil menetapkan pasangan Cornelis – Christiandy Sandjaya sebagai gubernur dan wakil gubernur Kalbar terpilih periode 2013 – 2018.

Sementara itu, di temui usai pleno, Gubernur terpilih, Cornelis mengajak semua pihak, terutama 3 kandidat lainnya untuk menghormati hasil pleno KPU. Dirinya pun berharap agar setelah pemilihan ini situasi di masyarakat yang sempat terkotak-kotak kembali akur, sehingga kondisi kembali seperti semula.

Terkait 3 saksi pasangan calon lain yang berkeberatan atas hasil pleno dan berencana mengajukan gugatan ke Mahkamah Konsitusi (MK), Cornelis tidak mempersoalkan. Lantaran gugatan bukan diarahkan pada kontestan, melainkan KPU sebagai penyelenggara Pilgub.

Secara umum, Rapat Pleno Rekapitulasi Penghitungan Suara yang berlangsung di Mahkota Hotel kemarin berjalan aman dan tertib. Rapat berlangsung dari pagi hingga malam di bawah pengawalan ketat dari aparat kepolisian, baik di dalam maupun di sekitar hotel. Hal ini bertujuan untuk menjaga berbagai kemungkinan yang dapat mengganggu jalannya rapat pleno.

Pasangan Cornelis – Christiandy Sandjaya merupakan satu – satunya kandidat yang menghadiri rapat pleno, sedangkan 3 pasangan lainnya hanya diwakili saksi dan Tim Pemenangan.

Kamis, 27 September 2012

BP2T PONTIANAK PANGKAS 27 PERIZINAN

Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BP2T) Kota Pontianak menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia. Hal ini bukan tanpa alasan, sebab saat ini BP2T Pontianak berhasil memangkas sejunlah perizinan yang sebelumnya sering dikeluhkan warga.

“Jumlah perizinan yang ada saat ini telah berkurang, dari yang semula 99 izin tinggal 72 perizinan,” ujar Kepala BP2T Kota Pontianak, Eka Kusumawati Rabu (26/09/12).

Selain itu, pihaknya juga membuka sistem loket dan pelayanan satu atap, sehingga masyarakat yang ingin mengurus perizinan cukup melalui loket yang ada di BP2T.

“Pelayanan berbagai perijinan, seperti surat izin tempat usaha (situ), surat izin usaha perdagangan (siup) dan tanda daftar perusahaan (tdp) dapat selesai dalam satu hari bahkan dalam hitungan dua jam,” tambahnya.

Menurut Eka, Pemangkasan sejumlah perizinan merupakan upaya untuk mewujudkan visi dan misi Kota Pontianak yakni, berupaya meningkatkan pelayanan publik diwujudkannya dengan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, transparan, cepat dan murah.

Eka menambahkan, peningkatan pelayanan tidak hanya dilakukan pada loket BP2T, bahkan untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, secara periodik BP2T melakukan pelayanan jemput bola dengan membuka loket pelayanan di tempat-tempat umum seperti pasar.

“Pelayanan jemput bola ini melayani perizinan yang bisa ditunggu dalam waktu beberapa menit. Semua perizinan jenis situ, siup dan tdp dapat selesai dengan cepat tanpa dipungut biaya,” pungkasnya.

Pilgub Kalbar Dinilai Cacat Hukum

Ketua Tim Pemenangan Morkes-Burhan (MB) H. Adang Gunawan, SE mengatakan, kemenangan yang diraih dalam Pilgub Kalbar berdasarkan quick count Golkar sangat disayangkan dengan kemunculan bukti baru yaitu Mayjen H. Armyn Angkasa Alianyang ternyata masih bersatus TNI aktif.

‘’Ini dibuktikan dengan adanya Surat Keputusan (SK) Panglima TNI No. Kep/639/IX/2012 tanggal 24 September 2012 tentang mutasi jabatan 85 Perwira TNI di lingkungan TNI yang salah satunya terdapat nama Armyn Angkasa Alianyang yang dimutasikan sebagai Pati Mabes TNI AD. Ini membuktikan bahwa ternyata Armyn sampai tanggal 24 September masih berstatus TNI aktif. Dengan demikian maka Pilkada ini cacat hukum dan harus diulang,’’ tegas Adang Gunawan, SE Rabu (26/09/12) di Sekretariat Golkar

Menurutnya, siapapun yang menang, termasuk Morkes-Burhan akhirnya sia-sia karena adanya kasus Pilgub yang cacat hukum ini. ‘’Pilgub ini sangat merugikan akibat KPU tidak jeli dan tidak cermat karena telah meloloskan kandidat yang akhirnya menjadikan Pilgub bermasalah. Diloloskannya Armyn sebagai salah satu peserta Pilgub oleh KPU tidak seluruhnya salah Armyn,’’ kata Adang.

Mengenai adanya klaim kandidat bahwa dirinya menang adalah hak mereka. Namun, seharusnya menunggu hasil pleno KPUD Provinsi Kalbar. ‘’Mari kita hargailah kerja KPU. Yang jelas siapapun yang menang termasuk MB, percuma saja. Sebab Pilgub ini sudah cacat hukum dan harus diulang,’’ kesal Adang.

Adang juga menyebutkan bahwa Undang-Undang TNI sudah sangat jelas melarang prajurit berpolitik praktis. Prajurit TNI tidak boleh dipilih dan memilih. ‘’Ini nyata-nyata KPU Kalbar telah melakukan kecerobohan dalam vertifikasi Calon Peserta Pilgub. Sehingga Armyn yang masih tentara aktif dipilih menjadi salah satu kontestan Pilgub. Ini jelas-jelas cacat hukum dan kami jika menangpun percuma karena Pilgub harus diulang,’’ lanjutnya.

Terkait masalah ini, pengamat politik Drs. H. Gusti Suryansyah, MSi mengatakan, bahwa berdasarkan UU Nomor 32 tahun 2004 pasal 58 ayat 5(g), Partai politik atau gabungan partai politik pada saat mendaftarkan pasangan calon, wajib menyerahkan surat pernyataan mengundurkan diri bagi calon yang berasal dari PNS, TNI, dan anggota Kepolisian RI.

”Kemudian, berdasarkan UU 34 tahun 2004 tentang TNI, pasal 39, dinyatakan, bahwa prajurit dilarang terlibat dalam politik praktis dan kegiatan untuk dipilih menjadi anggota legislatif dan jabatan politis lainnya. Bagi prajurit yang ingin berkarier di luar jalur keprajuritan, sesuai pasal 55 UU tersebut, harus diberhentikan dari dinas keprajuritannya,” ujar Gusti.

Ditambahkan Gusti, dalam konteks ini, pengajuan Armyn Alianyang sebagai kandidat Calon Gubernur Kalimantan Barat, berdasarkan ketentuan di atas, dapat dikatakan cacat hukum. Karena seharusnya ketika ia mendaftar atau didaftarkan oleh gabungan parpol sebagai calon gubernur Kalbar, ia sudah dalam status diberhentikan atau pensiun.

‘’Namun kenyataan yang berkembang pada hari terakhir ini menunjukkan, bahwa beliau ternyata tidak atau belum diberhentikan dari dinas keprajuritan oleh Panglima TNI. Ini berimplikkasi pada diulangnya kembali Pemilukada. Kita semua perlu pertanyakan masalah ini kepada Mahkamah Konstitusi,’’ tegas Gusti Suryansyah yang juga Raja Landak ini.

ARAFAH UNGGUL DI PONTIANAK, CC TERATAS DI KUBU RAYA

Hasil Rapat Pleno Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar oleh KPU Kota Pontianak, Selasa (25/09/12) siang, menempatkan pasangan Armyn Angkasa Alianyang – Fathan A. Rasyid (Arafah) berada di urutan 1 dalam perolehan suara.

”Pasangan ini unggul di 4 dari 6 Kecamatan, yakni Kecamatan Pontianak Kota, Pontianak Barat, Pontianak Timur dan Pontianak Tenggara. Sementara di Pontianak Utara dan Pontianak Selatan, suara terbanyak diperoleh pasangan Cornelis – Christiandy Sandjaya atau CC,” ujar Ketua KPU Kota Pontianak Viryan Azis, saat ditemui usai Rapat Pleno.

Viryan menyebutkan dari hasil rekapitulasi, suara sah mencapai 263.045 suara dari total 425.922 pemilih. Sementara yang tidak menggunakan hak pilihnya sebanyak 150.454 pemilih atau 36,05 persen.

Pasangan Armyn – Fathan meraih sebanyak 110.107 suara atau 41,86 persen. Kemudian pasangan Cornelis – Christiandy di urutan kedua dengan perolehan 90.447 suara atau 34,38 persen, dan di urutan ketiga pasangan Morkes Effendi – Burhanuddin A. Rasyid dengan perolehan 48.783 suara atau 18.55 persen. Sedangkan di urutan keempat, pasangan Abang Tambul Husin – Barnabas Simin dengan perolehan 13. 708 suara atau 5,21 persen.

Di tempat terpisah, KPU Kabupaten Kubu Raya siang kemarin juga menyelesaikan Rapat Pleno Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar. Jumlah suara sah mencapai 229.566 suara, sedangkan tidak sah 3.817. Sementara jumlah pemilih dalam DPT sebanyak 381.410 pemilih.

Hasilnya, pasangan incumbent Cornelis – Christiandy berada di urutan 1 dalam perolehan suara. Pasangan ini unggul di lima dari sembilan Kecamatan yang ada, yakni Kecamatan Sungai Raya, Sungai Ambawang, Kuala Mandor B, Rasau Jaya dan Terentang.

”Total perolehan suara yang dikantongi pasangan Cornelis – Christiandy mencapai 84.603 suara atau meraih 36,85 %. Di urutan kedua pasangan Morkes Effendi – Burhanuddin A. Rasyid dengan perolehan 65.167 suara atau 27,86. Sedangkan di urutan ketiga yakni pasangan Armyn Angkasa Alianyang – Fathan A. Rasyid dengan perolehan 57.675 suara atau 27,86 persen. Sementara itu, di urutan keempat, pasangan Abang Tambul Husin – Barnabas Simin dengan perolehan 22.121 suara atau 9,46 persen,” terang Ketua KPU Kabupaten Kubu Raya Idris Maheru.

Selain Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya, daerah lain yang telah merampungkan Rekapitulasi Penghitungan Suara Pilgub Kalbar yakni, KPU Kota Singkawang, KPU Kabupaten Pontianak, KPU Sambas, KPU Bengkayang, KPU Sintang, KPU Kapuas Hulu dan KPU Kayong Utara.

39 PERSEN PEMILIH KKR GOLPUT

KPU Kabupaten Kubu Raya Selasa (25/09/12) menyelesaikan Rapat Pleno Rekapitulasi Penghitungan Suara Pilgub Kalbar 2012. Rapat Pleno yang berlangsung di Restoran Randayan diikuti oleh 4 saksi dari seluruh pasangan calon gubenrur dan wakil gubernur Kalbar.

“Dari 381.410 pemilih yang terdaftar di DPT, sebanyak 232.486 pemilih atau 60,95 % masyarakat pemilih telah menggunakan hak pilihnya. Sedangkan yang tidak menggunakan hak pilihnya mencapai 148.924 pemilih atau 39,05 %,” ujar Ketua KPU Kabupaten Kubu Raya Idris Maheru kepada wartawan seusai pleno.

Meskipun terbilang tinggi, namun menurutnya, persentase sebanyak 39,05 % masih tergolong wajar. “Hal ini berkaca dari persentase pemilih pada Pemilihan Presiden yang lalu, dimana angka partispasi pemilih sekitar 65%,”tegas Idris .

Kendati demikian, Idris menegaskan pihaknya akan mengadakan evaluasi menyeluruh terkait tahapan pilgub Kalbar, terutama soal pendistribusian logistik ke daerah yang memang masih mengalami masalah di lapangan.

Di tempat yang sama, Ketua Tim Pemenangan Cornelis – Christiandy, Sujiwo mengapresiasi kinerja keras KPU Kubu Raya dan perangkatnya yang telah berhasil menyukseskan Pilgub Kalbar. “Kendati demikian, beberapa hal harus dapat segera dibenahi, antara lain tingginya masyarakat untuk golput serta warga yang mempunyai hak pilih namun tidak terdaftar di DPT.

'Hal ini harus segera dibenahi, agar kejadian yang sama tidak terulang pada Pemilu Legislatif, Pemilihan Presiden maupun Pemilihan Bupati Kubu Raya mendatang,” pinta Sujiwo yang juga Ketua DPRD Kubu Raya ini.

Rapat Pleno Rekapitulasi Penghitungan Suara yang berlangsung kemarin berjalan aman dan tertib. Rapat berlangsung di bawah pengawalan ketat dari aparat kepolisian yang di back up personil TNI, baik di dalam ruangan maupun di sekitar Hotel Randayan. Hal ini bertujuan untuk menjaga berbagai kemungkinan yang dapat mengganggu jalannya rapat pleno.

TIM MB MINTA JANGAN PERCAYAI QUICK COUNT TIDAK JELAS

Tim Pemenangan Morkes-Burhan (MB) tetap meyakini jika pasangan yang mereka usung, dapat memenangkan Pemilukada Kalbar 2012. Mereka berpatokan pada hasil quick count internal, dimana pasangan MB menang di 8 Kabupaten dengan perolehan 38,17 % suara. Namun, Tim Pemenangan MB mencium adanya gelagat di lapangan, bahwa pihak lawan berupaya untuk melakukan penggelembungan suara.

Ditemui Sabtu (22/09/12), Ketua Tim pemenangan MB, Adang Gunawan mengakui, adanya upaya pihak lawan untuk menggagalkan kemenangan mereka, sehingga pihaknya langsung mengerahkan para relawan ke daerah untuk mengamankan suara. Namun, Adang enggan menyebutkan daerah tersebut. Dirinya hanya mengatakan berada di wilayah pedalaman dan kini tengah diinventarisir oleh tim pemenangan guna ditindaklanjuti sesuai prosedur.

Adang juga berpesan kepada para pendukung, simpatisan dan tim sukses MB agar tidak mempercayai short message service (sms) ataupun quick count yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. Sebab disamping dapat menyesatkan, juga dapat membuat binggung masyarakat.

Sementara itu, melalui rilisnya, Ketua Balitbang DPP Golkar, Indra J. Piliang, menyayangkan klaim kemenangan 51 persen dalam Pilkada Kalbar oleh calon gubernur incumbent Cornelis 20 September lalu. Sebab, klaim kemenangan 51 persen hasil quick count dari lembaga yang integritasnya belum diketahui justru membuat penyesatan opini.

Menurutnya, quick count dalam Pilkada, seyogyanya dilakukan lembaga survei independen yang telah teruji dalam ratusan Pilkada. Bukan sepihak oleh lembaga yang belum pernah melakukan quick count. Klaim kemenangan tersebut, selain dapat menganggu konsentrasi perangkat KPU dalam bekerja, juga membuat kegaduhan dan menciptakan situasi yang tidak kondusif. Indra menyebutkan, berdasarkan data yang masuk dari para relawan, Pasangan Morkes-Burhan berhasil menang di 8 Kabupaten/Kota secara signifikan.

Oleh karena itu, Indra meminta kepada seluruh relawan dan tim sukses yang berada di lapangan, untuk menjaga suara yang masuk agar tidak terjadi kecurangan, terutama menjaga formulir C1 hingga ke provinsi.

Selain itu, Indra juga meminta media massa baik yang berada di Kalbar dan utamanya media nasional, untuk dapat melakukan kontrol secara efektif terhadap pelaksanaan Pilkada Kalbar yang pelaksanaannya bertepatan dengan putaran ke-2 Pilkada DKI.

Minggu, 23 September 2012

TIM MB TURUNKAN 1.400 RELAWAN KAWAL SUARA

Tim Pemenangan Morkes-Burhan (MB) tetap optimis jagoan mereka memenangkan Pilgub Kalbar 2012. Berdasarkan hasil real quick count Tim Sukses hingga pukul 09.00 WIB Jumat (21/9/12), pasangan nomor urut 3 ini unggul dalam perolehan suara dibanding 3 pasangan lainnya.

Dalam konferensi pers di Gedung Zamrud DPD Partai Golkar Kalbar, Ketua Tim Pemenangan MB, Adang Gunawan menyebutkan, dari 1.145.753 suara sah yang masuk, pasangan Morkes – Burhan unggul dengan meraih 457.728 suara atau 39 %, diikuti pasangan Cornelis – Christiandy Sanjaya yang meraih 397.003 suara atau 34 %, kemudian pasangan Armyn A. Alianyang – Fathan A. Rasyid meraih 216.432 suara atau 18 % dan pasangan Tambul Husin – Barnabas Simin meraih 151.239 suara atau 13 %.

Kemenangan MB diraih di Kabupaten Sambas, Ketapang, Kayong Utara, Pontianak, Kubu Raya, Melawi dan Sintang.

Untuk menjaga kemenangan, Tim MB telah menurunkan sebanyak 1.400 relawan ke berbagai daerah guna mengawal suara, terutama mengamankan formulir C1. Sebab, pihaknya mencium indikasi penggelembungan suara di beberapa daerah yang partisipasi pemilihnya mencapai 100 %.

Adang berharap proses pengamanan berjalan lancar tanpa hambatan, termasuk tidak adanya kecurangan di lapangan. Bahkan, dirinya berharap pihak Panwas serta aparat kepolisian mengamankan dan membantu kotak suara sampai ke tingkat desa dengan selamat. Ini semua agar Pilgub Kalbar berjalan lancar, jujur dan adil.

Tetapi Bagi MB, sebenarnya siapa pun yang menjadi Gubernur bukanlah masalah asalkan kemenangan diraih dengan jujur dan melalui proses pemilihan yang demokratis.

Terkait hasil quick count yang dilansir sehari sebelumnya, dimana pasangan MB berhasil menang dengan meraih 38,17 % suara, Adang menuturkan bahwa dalam perhitungan cepat tersebut, tim pemenangan pasangan MB juga memakai hasil quick count 2 lembaga kredibel sebagai pembanding dan hasilnya juga tidak terlalu jauh berbeda.

Meskipun demikian, pasangan MB tetap menunggu hasil akhir pleno perhitungan suara dari KPU Kalbar. Namun, pihaknya tetap meyakini hasilnya tidak akan jauh berbeda. Kendati terjadi margin error hingga 5 persen, pasangan MB tetap memenangkan Pilgub kali ini.

MORKES - BURHAN KLAIM MENANG DI 8 KABUPATEN

Pasangan nomor urut 3, Morkes Effendi - Burhanuddin A. Rasyid mengklaim berhasil memenangkan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalimantan Barat (Kalbar) dengan meraih suara terbanyak di 8 kabupaten berdasarkan hasil hitungan cepat atau quick count.

Partai Golkar mengeluarkan hasil hitungan cepat (quick count) Pilgub Kalbar tahun 2012. Hasilnya, pasangan nomor urut 3 Morkes Effendi-Burhanuddin A. Rasyid (MB) mengklaim berhasil memenangkan Pilgub dengan meraih suara terbanyak di 8 Kabupaten yakni Sambas, Kubu Raya, Pontianak, Ketapang, Kayong Utara, Melawi, Sintang serta Bengkayang. Dari hasil Quick Count tersebut, pasangan MB meraih 38,17 persen suara.

Kepada wartawan, Kamis (20/09/12) malam, Ketua Tim Pemenangan pasangan MB Adang Gunawan menuturkan, klaim kemenangan diperoleh dari tim pemenangan khusus pasangan MB.

“Untuk mengamankan kemenangan tersebut, saya telah menginstruksikan seluruh tim koalisi di Kabupaten Kota turun langsung ke tingkat desa. Bahkan, tim dari provinsi juga diturunkan untuk mengawal dan mengamanakan hasil perolehan suara di tingkat desa, terutama mengamankan berita acara dan formulir C1,” ucapnya.

Dikatakan Adang, dalam perhitungan cepat tersebut, tim pemenangan pasangan MB juga memakai 2 lembaga kredibel sebagai pembanding dan hasilnya juga tidak terlalu jauh berbeda.

Adang menambahkan, selain quick count, Partai Golkar juga melakukan real quick count. Jika pada quick count penghitungan mengunakan metode sample seperti survei, maka dalam real quick count penghitungan suara berdasarkan hasil rekapitulasi di tingkat TPS yang dikirim saksi ke Tim Pemenangan.

“Hasil penghitungan dari 1.145.473 suara yang masuk, pasangan Morkes – Burhan unggul dengan meraih meraih 39 % suara, diikuti pasangan Cornelis – Christiandy Sanjaya yang meraih 34 % suara, kemudian pasangan Armyn – Fathan meraih 18 % suara dan pasangan Tambul – Barnabas meraih 13 % suara,” jelasnya.

Lebih lanjut Adang berpesan kepada para pendukung, simpatisan dan tim sukses MB agar tidak mudah mempercayai pesan singkat ataupun quick count yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. Disamping dapat menyesatkan, juga dapat membingungkan masyarakat.

Oleh sebab itu, pasangan MB tetap menunggu sekaligus menghormati pengumumuman lembaga resmi yakni KPU. Namun, dirinya tetap meyakini hasilnya tidak akan jauh berbeda. Meskipun terjadi margin error hingga 5 persen, pasangan MB tetap memenangkan pilkada kali ini.

Pada kesempatan ini, Adang juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat Kalbar khususnya pendukung dan simpatisan yang sudah membantu dan melancarkan pilgub kali ini. Sekaligus meminta para kader, pendukung, simpatisan dan tim koalisi Kabupaten/Kota mengadakan sujud syukur atas kemenangan yang diraih.

PEMUNGUTAN SUARA BERJALAN LANCAR

Pemungutan suara untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan barat (Kalbar), Kamis (20/09) berjalan aman dan lancar. Penyoblosan berlangsung mulai pukul 07.00 – 13.00 WIB.

Ada 4 pasangan calon yang menjadi pilihan masyarakat untuk memimpin Kalbar periode 2013 – 2018, yakni nomor 1 Cornelis – Christiandy Sandjaya, nomor 2 Armyn Angkasa Alianyang – Fathan A. Rasyid, nomor 3 Morkes Effendi – Burhanuddin A. Rasyid dan nomor 4 Abang Tambul Husin – Barnabas Simin.

Calon gubernur incumbent Cornelis bersama istrinya Frederika sekitar pukul 08.00 WIB menyoblos di TPS 86 Kelurahan Sungai Bangkong Kecamatan Pontianak Kota. Mereka datang dengan berjalan kaki menuju TPS yang berjarak sekitar 200 meter dari kediaman pribadinya di Gang Pak Majid 1, Jalan Danau Sentarum.

Kepada wartawan, Cornelis meyakini dapat kembali memenangkan Pemilukada Kalbar dengan 1 putaran.

“Mengingat semua tugas pemerintahan yang diemban telah dijalankan dengan baik, Saya yakin masyarakat kembali mempercayakan kepemimpinan Kalbar lima tahun kedepan kepada pasangan nomor 1 Cornelis – Christiandy Sandjaya,“ ujar Cornelis.

Terkait situasi dan kondisi daerah, Cornelis juga yakin tetap aman, hingga berakhirnya pelaksanaan pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur.

Di tempat terpisah, Calon gubernur Morkes Effendi, bersama keluarganya menyoblos pukul 10.00 WIB di TPS 18 Parit H. Jusin Kelurahan Bangka Belitung Laut Kecamatan Pontianak Tenggara. Dari kediamannya di Gg. Muslimin I, RW/RT: 010/ 001, Morkes menuju TPS yang berjarak sekitar 60 meter.

Morkes juga optimis dapat memenangkan Pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kalbar dengan 1 putaran. Kendati demikian, dirinya meminta seluruh pendukung dan simpatisan tetap tenang, menunggu berakhirnya proses Pemilukada.

“Kepada seluruh masyarakat saya harap untuk menjaga stabilitas daerah agar tetap kondusif, “pinta Morkes.

Dari pantauan di sejumlah titik di Kota Pontianak, sejak pagi hari ketika TPS dibuka, suasana tetap aman, tertib dan damai. Sebagian warga memang memusatkan perhatian pada pelaksanaan pemungutan suara, namun di bagian lain kegiatan penduduk tetap berlangsung seperti biasa.

DISHUBKOMINFO KALBAR SIAP TINGKATKAN PELAYANAN

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika/Dishubkominfo provinsi Kalbar berjanji menjadikan momentum Hari perhubungan Nasional (Harhubnas) 2012, untuk meningkatkan pelayanan transportasi melalui kebersamaan.

Hal ini sesuai dengan tema Harhubnas tahun 2012 yakni “Kita Tingkatkan Kebersamaan dan Kinerja Komunitas perhubungan”.

Ditemui usai Upacara Peringatan Harhubnas Senin (17/9/12), Sekretaris Dishub Kominfo provinsi Kalbar Edy Sukarno mengatakan, tema tersebut mengandung pesan yang mendalam bahwa pelaksanaan pengembangan dan pelayanan transportasi hanya dapat terwujud dengan baik, jika dilaksaanakan melalui sinergi dan kerjasama yang baik antara Pemerintah pusat, pemerintah provinsi, Pimpinan Kabupaten Kota, operator dan masyarakat. Apalagi di bidang laut dan udara, dimana kewenangan daerah sangat terbatas, sehingga pelaksanaannya harus terkoordinasi secara sinergis mulai dari Pemerintah pusat hingga ke daerah.

Sementara itu, Peringatan Harhubnas di Kalbar ditindaklanjuti oleh Dishubkominfo Kalbar dengan menggelar Upacara Bendera di halaman Kantor di Kabupatebn Kubu Raya. Bertindak selaku Inspektur upacara, yakni Asisten III Setda Kalbar Lensus Kandri.

Pada kesempatan itu, Lensus membacakan pidato Menteri Perhubungan EA. Mangindaan.

Apel dikuti oleh Jajaran Dishub Kominfo Kalbar, Jasa Raharja, Adpel Pontianak, Pelindo II Pontianak serta DLLAJR. Usai upacara, seluruh pegawai Dishubkominfo mengunjungi Panti Jompo dan memberikan bantuan.

PENGEMBANGAN BANDARA DAN PENGERUKAN SUNGAI KAPUAS JADI PRIORITAS

Pemerintah terus berupaya meningkatkan pelayanan transportasi di Kalbar, dengan memprioritaskan beberapa kegiatan proyek yang dianggarkan dalam APBN. Khusus di bidang penerbangan, Pemerintah komit untuk mendorong pengembangan Bandara Supadio Pontianak.

Ditemui usai Upacara Peringatan Harhubnas Senin (17/9/12), Sekretaris Dishub Kominfo provinsi Kalbar Edy Sukarno menerangkan saat ini terminal di Bandara tengah diperluas sekitar 5 kali lipat dengan biaya sebesar 450 milyar. Bahkan, dalam waktu dekat landasan pacu pesawat juga akan diperkuat dengan dana sekitar 54 milyar. Seluruh pendaanaan bersumber dari PT. Angkasapura II.

Sedangkan untuk pembangunan landasan pacu baru tengah dikumpulkan dananya sejak tahun 2009 hingga tahun 2012 mencapai 65 milyar. Namun terbitnya PP nomor 40 tahun 2012 menyebabkan menjadi terkendala. Karena di dalamnya mengatur bandara yang telah diusahakan tidak dapat dibiayai oleh APBN.

Kendati demikian Kementrian BUMN yang membawahi PT. Angkasapura terus berupaya untuk meneruskan pembangunan landasan pacu baru. Sebab, landasan pacu yang lama daya dukungnya sangat minim. Apalagi, saat ini sejumlah maskapai penerbangan telah mengganti pesawatnya dengan armada berbadan besar, maka mau tidak mau pembangunan landasan pacu baru musti dilakukan.

Sementara di bidang transportasi laut, Pemerintah juga berupaya untuk melakukan pengerukan pada alur pelayaran sungai Kapuas demi kelancaran transportasi. Untuk jangka pendek, Pemerintah menjadwalkan pengerukan secara periodik dalam waktu 1 setengah tahun sekali.

Sedangkan untuk jangka panjang adalah pembangunan pelabuhan internasional di Tanjung Gundul, dimana pengerjaannya dimulai tahun 2013 mendatang. Begitu pula halnya di bidang perhubungan darat. Prioritas Pemerintah adalah segera merampungkan Terminal Internasional di Sungai Ambawang.

Edy mengakui, pihaknya telah mengusulkan tambahan biaya sebesar 1,6 M untuk penerangan. Untuk standar minimal sebenarnya terminal telah dapat operasional, meskipun akses jalan masih 1 arah. Untuk membuat jalan 2 arah tengah diupayakan pendekatan dengan masyarakat sekitar agar bersedia menyerahkan lahan mereka bagi pembangunan jalan.

Dirinya memperkirakan anggaran yang dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh proyek di Terminal Sungai Ambawang sekitar 10 Milyar rupiah.

Sabtu, 22 September 2012

MAJELIS KERATON DUKUNG MORKES - BURHAN

Dukungan terhadap pasangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalbar Morkes Effendi–Burhanuddin A. Rasyid terus mengalir. Terakhir, dukungan datang dari para raja, sultan, panembahan, pangeran dan pangeran ratu yang tergabung dalam majelis Kerajaan Nusantara Kalbar.

Otomatis peluang pasangan nomor 3 untuk memenangkan Pemilukada kalbar 2012 dalam 1 putaran semakin besar.

Pernyataan dukungan tersebut dideklarasikan kemarin Minggu (16/9) di Hotel Kartika Kota Pontianak dan langsung diserahkan Raja Landak Gusti Suryansyah kepada Wakil Ketua Tim Pemenangan Pasangan Morkes–Burhan (MB) Werry Syahrial.

”Keputusan diambil setelah melihat aspirasi yang berkembang di masyarakat yang menghendaki terjadinya perubahan dalam penyelenggaraan pemerintahan, ”ujar Ketua Forum Keraton Nusantara Pangeran Ratu Gusti Kamboja dari Keraton Matan.

Selain itu IPM Kalbar terendah se Kalimantan, visi misi dan program serta track record dari masing–masing kandidat.

”Terakhir kondisi masyarakat yang masih tertinggal dan miskin, terutama di kawasan timur Kalbar,” tambahnya.

Sementara itu, Raja Landak Gusti Suryansyah menyebutkan 3 pointer yang menjadi keputusan majelis Kerajaan Nusantara Kalbar.

”Pertama mengajak seluruh lapisan masyarakat yang telah mempunyai hak pilih untuk menggunakan hak pilihnya secara tepat dan benar; kedua mengajak seluruh pemilih untuk menyatukan dukungan dan memilih paasangan nomor urut 3 Morkes Effendi–Burhanuddin A. Rasyid, sebab pasangan ini didukung koalisi parpol yang mampu mewujudkanvisi misi serta program DPRD Kalbar; dan ketiga penyatuan dukungan ini adalah upaya untuk mewujudkan perubahan pemerintahan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menjamin terwujudnya pemekaran PKR,” jelas Gusti.

Gusti menambahkan bahwa Majelis Kerajaan Nusanatara kalbar bukan sebuah lembaga politik namun merupakan lembaga yang beridentitas budaya yang menjadi wadah berhimpunnya raja, sultan, panembahan, pangeran dan pangeran ratu dari keraton dan istana di Kalbar.

”Sedangkan peran lembaga keraton dan istana se Kalbar dalam urusan kemasyarakatran, merupakan implementasi dari Permendagri Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pedoman Fasilitasi Organisasi Kemasyarakatan Bidang Kebudayaan dan Lembaga Adat dalam Pelestarian serta Pengembangan Budaya Daerah,” terang Gusti.

PASANGAN MB GAUNGKAN ISU PKR DI HARI TERAKHIR KAMPANYE

Isu pembentukan Provinsi Kapuas Raya (PKR) tidak hanya digaungkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Morkes Effendi – Burhanuddin A. Rasyid di belahan timut Kalbar, tetapi juga di bagian barat.

Terbukti isu sentral kampanye pasangan nomor urut 3 ini dalam 2 hari terakhir di Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak tetap mengangkat masalah pemekaran PKR.

Seperti dalam kampanye terakhir di Pontianak Convention Centre (PCC) Minggu (16/09/12), Morkes kembali menegaskan pentingnya pembentukan daerah otonom baru setingkat provinsi di timur Kalbar, yang mencakup Kabupaten Sanggau. Sekadau, Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu.

Menurutnya pemecahan provinsi Kalbar menjadi 2, bukan hanya mempercepat pembangunan di timur Kalbar, melainkan provinsi induk.

Sedangkan, Burhanuddin A. Rasyid menjanjikan dalam 1 minggu semua persyaratan administrasi usulan PKR bakal selesai, jika mereka terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Kalbar. Jadi tidak ada alasan bagi masyarakat untuk memilih kandidat lain, mengingat komitmen paangan nomor 3 untuk memperjuangkan PKR sudah jelas.

Selain itu, Burhanuddin juga menjanjikan sertifikasi guru sebanyak 10.000 setiap tahun, sebagai upaya untuk meningkatkan kwalitas pendidikan di Kalbar. Mengingat pendidikan merupakan titik awal pembentukan SDM yang berkualitas.

Sementara itu, mantan Ketua DPP Partai Golkar Akbar Tanjung mengaku mengenal Morkes – Burhan, sebagai sosok yang konsisten dalam memperjuangkan kepentingan rakyat banyak. Oleh karena itu, dirinya mempercayakan terbentuknya PKR kepada pasangan nomor 3, sekaligus meyakini usulan tersebut dapat terealisasi jika keduanya mendapat kepercayan untuk memimpin Kalbar.

Pada kesempatan itu, anggota DPR RI asal Kalbar, Sukiman juga menilai bahwa pembentukan PKR merupakan suatu yang urgens, sebagai solusi untuk mengatasi berbagai persoalan yang menggelayuti belahan timur Kalbar.

Pasangan Morkes – Burhan kemarin siang mengakhiri kampanye terbuka di lapangan Jungkat kecamatan Siantan Kabupaten Pontianak. Lebih dari 5.000 warga memadati lapangan untuk mendegarkan orasi politik sejumlah tokoh nasional yang menjadi jurkam, guna memperkuat kemenangan pasangan nomor 3 dalam Pemilukada Kalbar 2012. Isu utama masih seputar PKR.

Untuk memeriahkan acara kampanye, pihak panitia mengadakan hiburan musik dengan menampilkan raja dangdut Rhoma Irama dan Soneta Group.

DEBAT KANDIDAT GUBERNUR KALBAR KURANG MENARIK

Debat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalbar Kamis (13/9/12) malam berlangsung berlangsung di Hotel Ashton, yang diikuti keempat kandidat yakni pasangan nomor urut 1 Cornelis – Christiandy Sandjaya, pasangan nomor urut 2 Armyn Angkasa Alianyang – Fathan A. Rasyid, pasangan nomor urut 3 Morkes Effendi – Burhanuddin A. Rasyid serta pasangan nomor urut 4 Abang Tambul Husin – Fathan A. Rasyid.

Dua panelis yang diundang KPU Kalbar yakni Pakar Otonomi daerah, R. Siti Zuhroh dan Guru Besar Ekonomi Universitas Tanjungpura Eddy Suratman.

Debat kandidat yang dibawakan Presenter Aviani Malik berlangsung kurang menarik. Pertanyaan kedua panelis kurang tajam. Begitu pula pertanyaan para kandidat juga kurang menggigit.

Suasana semarak bukan karena merespon argumentasi dari pasangan calon, melainkan teriakan yel – yel dari para pendukung yang menyemangati pasangan calon yang diusung.

Debat dibagi kedalam 5 sesi. Di setiap sesi, panelis memberikan pertanyaan yang harus dijawab oleh masing – masing pasangan calon.

Di sesi pertama 4 pasangan calon dapat menjawab dengan mudah pertanyan panelis R. Siti Zuhroh, mengenai program prioritas dalam 100 hari pemerintahan. Keempat pasangan calon memprioitaskan penyusunan RPJMD dalam 100 pemerintahan.

Sedangkan di sesi kedua, panelis Eddy Suratman mempertanyakan upaya untuk mengatasi keterbatasan infrastruktur dasar di daerah, seperti pelabuhan laut, bandara, infrastrukutr jalan dan energi listrik. Secara umum jawaban keempat pasangan relatif sama, yakni mengajak partisipasi pihak swasta.

Di sesi ketiga, panelis R. Siti Zuhroh mempertanyakan upaya kandidat untuk memenuhi suplai air bersih bagi masyarakat. Meskipun sedikit berbeda, namun jawaban keempat pasangan masih bersifat umum.

Suasana mulai menghangat ketika memasuki sesi keempat. Seluruh pasangan calon mendapat kesempatan mencabut nomor undian dan saling melontarkan pertanyaan kepada pasangan calon lain yang dipilih. Misalnya kandidat nomor urut 4 mengkritisi paparan pasangan nomor 2 dalam mengatasi kekurangan suplai air bersih, dengan membangun penampungan, yang dinilai justru semakin memberatkan masyarakat karena harus mengeluarkan biaya. Menyikapi hal ini, pasangan nomor urut 2 meluruskan, bahwa yang dibangun bukan hanya membangun penampungan air, tetapi juga menjaga sumber air alami dengan mempertahankan daerah penyangga di Kabupaten Kapuas Hulu. Kemudian pasangan nomor 3 mempertanyakan pada nomor urut 1, menyangkut optimalisasi fungsi manajemen, antara lain penempatan dan promosi pegawai di lingkungan Pemerintah provinsi Kalbar. Menurut pasangan nomor 1, proses pelaksanaan birokrasi pemerintahan telah berjalan dengan baik, terbukti pemerintah provinsi Kalbar meraih penghargaan dari Kepala Negara.

Sementara di sesi terakhir, keempat wakil gubernur mendapat kesempatan untuk menyampaikan alasan maju dalam Pemilukada kalbar bersama pasangan masing – masing.

ABU RIZAL ” MB PASANGAN IDEAL”

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalbar dengan nomor urut 3 Morkes Effendi – Burhanuddin A. Rasyid Sabtu (15/9/12) siang menggelar kampanye terbuka di lapangan Mutiara Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya.

1000 an massa dari berbagai lapiasan masyarakat memadati lapangan untuk mendengarkan orasi politik dari kandidat gubernur dan beberapa jurkam lainnya.

Dalam orasinya Morkes Effendi menggambarkan kondisi kekinian Kalbar yang masih belum beranjak dari ketertinggalan selama empat tahun terakhir. Meskipun memiliki SDA melimpah, Kalbar masih berkutat dengan harapan hidup masyarakatnya yang rendah.

Selain itu, Morkes juga mengakui adanya ketimpangan pembangnan antara wilayah timur dan barat. Saat ini 5 kabupaten di belahan timur Kalbar masih dalam kondisi memprihatinkan, solusinya perlu pembentukan daerah otonom baru.

Oleh karena itu, Morkes mengajak seluruh lapisan masyarakat Kalbar untuk melakukan perubahan dengan mempercayakan kepemimpinan Kalbar lima tahun kedepan pada pasangan nomor urut 3 yang telah berkomitmen untuk melaksanakan pembangunan secara berkeadilan.

Sedangkan calon gubernur Kalbar Burhanuddin A. Rasyid mengatakan, kemenangan bagi pasangan nomor urut 3 dalam Pemilukada Kalbar telah tampak di depan mata, menyusul besarnya dukungan dari berbagai lapisan masyarakat.

Menurutnnya besarnya dukungan yang datang membuktikan bahwa pasangan nomor 3 diterima oleh masyarakat Kalbar, sekaligus menunjukkan bahwa Morkes - Burhan milik semua elemen masyarakat. Apalagi, mereka bedua memang berkomitmen untuk menjadi pemimpin yang adil dan proporsional bagi semua etnis, agama dan golongan.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Abu Rizal Bakri menilai tidak ada alasan untuk memilih pasangan lain, karena pasangan MB merupakan tokoh ideal untuk memimpin Kalbar. Menurutnya, kemampuan pasangan nomor urut 3 tidak perlu lagi diragukan, terutama menyangkut pemerintahan.

Morkes adalah mantan bupati Ketapang 2 periode dan Burhanuddin mantan bupati Sambas 2 periode. Keduanya terbukti berhasil memimpin daerah masing – masing.

Selain Abu Rizal, tokoh nasional yang turut kampanye antara lain, anggota 3 DPR RI asal Kalbar Kamaruddin Syam, Zulfadli dan Sukiman. Kemudian Wakil Ketua Umum PAN Drajat Wibowo.

Untuk memeriahkan kampanye, juga ditampilkan hiburan musik yang menghadirkan artis KDI dan Henry Lamiri.

DENGAN KAMPANYE DIALOGIS MORKES SENTUH HATI PEMILIH

Metode kampanye dialogis dan jemput bola yang dipilih oleh pasangan calon Gubernur dan Wakil gubernur Morkes Effendi - Burhanudin A. Rasyid dipandang sangat efektif dan Tepat.

Dalam Dialog Interaktif di RRI Sintang Senin (10/9/12), anggota fraksi Golkar DPRD Kalbar, Inosensius mengatakan, dengan metode kampanye seperti ini maka terjadi dialog antara warga dan kandidat.

Menurutnya, kampanye dialogis menjadi anti-tesis dari kampanye monologis yang cenderung tidak efektif dan hura-hura. Tidak efektifnya kampanye monologis yang mengerahkan massa dalam skala besar, karena jumlah peserta yang benar pendukung dari kandidat penyelenggara kampanye tidak lebih dari 10 persen. Selebihnya merupakan orang yang mencari hiburan atau terpaksa datang.

Inocensius menambahkan, bahwa kampanye monologis juga terkesan hura-hura dengan menghadirkan aneka jenis hiburan yang membutuhkan dana besar. Padahal, dana besar tersebut sebenarnya lebih berguna bagi masyarakat yang masih berada dalam kekurangan. Jadi kampanye monologis yang cenderung wah, tidak layak dengan kondisi Kalbar yang masih memprihatinkan.

Di bagian lain, Inosensius mengakui bahwa model kampanye seperti ini diadaptasi dari strategi kampanye pasangan Jokowi - Ahok yang tengah bertarung di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta.

Dengan model kampanye dialogis, para kandidat mendekatkan diri dengan konstituen, mengetahui keinginan dan kebutuhan masyarakat, serta menyerap aspirasi mereka.

MORKES SIAP HADAPI DEBAT KANDIDAT

Kamis (13/9/12) malam, bertempat di Hotel Aston, Pontianak akan digelar debat terbuka kandidat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalbar. Acara yang disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi nasional metro tv mulai pukul 19.30 nanti, menjadi salah satu agenda tahapan pilkada yang disusun oleh KPU Provinsi Kalbar.

Ditemui Rabu (12/9/12), kandidat gubernur nomor urut tiga Morkes Effendi - Burhanudin A Rasyid menyatakan kesiapannya untuk menghadapi debat terbuka ini. Segala hal sudah dipersiapkan dengan matang oleh pasangan nomor urut tiga.

Sama seperti tahapan pemilu lainnya debat kandidat juga merupakan proses yang harus dijalani dengan penuh kesigapan. Morkes mengaku telah siap secara fisik dan mental mengikuti tahapan kampanye debat publik. Begitu pula dengan materi visi dan misi serta program yang ditawarkan.

Salah satu yang akan ditawarkan dalam programnya adalah soal pemekaran wilayah, khususnya Provinsi Kapuas Raya (PKR). Menurutnya pemekaran sangat penting agar wilayah timur Kalbar dapat maju, begitu pula halnya dengan provinsi induk.

Lebih lanjut, Morkes mengajak seluruh masyarakat Kalbar untuk menyaksikan acara debat kandidat melalui layar televisi. Karena dalam debat kandidat, dapat dipelajari apa saja yang ditawarkan oleh kandidat gubernur dan wakil gubernur bagi kemajuan Kalbar.

Meskipun tidak terlalu signifikan, tetapi acara ini tetap penting bagi masyarakat Kalbar, guna mengetahui visi dan misi para kandidat yang bakal bertarung.

MORKES IBARATKAN PILGUB SEPERTI REFERENDUM BAGI PKR

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalbar dengan nomor urut 3 Morkes Effendi – Burhanuddin A. Rasyid Rabu (12/9/12), kembali melakukan kampanye di Kabupaten Sintang yang termasuk di Zona 4.

Kampanye dialogis berlangsung di kediaman salah seorang anggota DPRD Sintang dari fraksi Golkar. Ratusan warga yang terdiri dari simpatisan, partisan maupun kader dari seluruh parpol pengusung pasangan nomor urut 3 ini, mendengarkan orasi para juru kampanye dari perwakilan masing – masing parpol yang secara bergiliran tampil di podium.

Jurkam partai Golkar Harjono Bejang dalam orasinya mengajak masyarakat Sintang memilih pasangan nomor urut 3 demi terwujudnya Provinsi Kapuas Raya (PKR). Disamping itu, pasangan nomor urut 3 juga memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, meningkatkan ekonomi dan kesehteraan masyarakat, meningkatkan mutu pendidikan, membangun sarana parasarana kesehatan serta membuka lapangan kerja.

Sementara itu, Morkes Effendi mengibaratkan Pemilukada 2012 seperti referendum (jajak pendapat) bagi masyarakat Kalbar, mengenai pemekaran provinsi Kapuas Raya (PKR). Jika nantinya pasangan nomor urut 3 dapat memenangkan Pemilukada, maka terbentuknya PKR yang meliputi 5 Kabupaten di belahan timur Kalbar yakni Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu semakin besar. Tetapi jika pasangan nomor urut 3 gagal dan kandidat lain yang memimpin Kalbar maka peluang semakin tipis.

Pasangan Morkes – Burhanuddin mengawali kampanye di Kabupaten Sintang sekitar pukul 09.00 WIB dengan mengunjungi Masjid Jami` Sultan Nata dan Keraton al Mukarramah. Di Keraton, keduanya diterima Sultan Sintang Kesuma Negara beserta kerabat. Selanjutnya Morkes – Burhanuddin berpisah.

Morkes tetap melanjutkan kampanye di kota Sintang, sedangkan Burhanuddin dan rombongan bergerak menyisir wilayah lainnya di pedalaman Sintang.

Masyarakat Sintang memang menaruh harapan yang besar kepada Morkes Effendi – Burhanuddin A. Rasyid yang maju dalam Pemilukada Kalbar 2012, apalagi keduanya memiliki komitmen yang kuat agar Provinsi Kapuas Raya (PKR) segera terbentuk, tidak seperti kandidat gubernur yang lain, dimana komitmennya masih dipertanyakan.

SULTAN SINTANG AJAK MASYARAKAT COBLOS NOMOR 3

Sultan Sintang, Kesuma Negara mengajak seluruh masyarakat Sintang untuk menyoblos pasangan calon nomor urut 3 Morkes Effendi – Burhanuddin A. Rasyid pada pemungutan suara 20 September 2012. Namun, ajakan tersebut bersifat pribadi, bukan atas nama kelembagaan atau keraton.

Ditemui di Keraton al Mukarramah Rabu (12/9/12), Sultan Sintang mengakui bahwa komitmen yang kuat pasangan Morkes – Burhan untuk memekarkan Provinsi Kapuas Raya (PKR), menjadi alasan untuk memilih pasangan nomor urut 3. Apalagi masyarakat Sintang Khususnya dan masyarakat di belahan timur Kalbar umumnya memang mendambakan suatu perubahan terutama di bidang ekonomi dan sosial.

Dirinya pun sangat berharap pemenang pemilu gubernur dan wakil gubernur Kalbar 2012 dapat memberikan perhatian khusus terhadap seluruh Keraton di Kalbar, bukan hanya pada fisik bangunan melainkan khasanah budaya yang dimiliki.

Ia menyadari, bahwa Keraton memang harus bersikap netral dan tidak memihak terhadap salah satu pasangan calon, namun dirinya secara individu tetap memiliki hak untuk mengarahkan masyarakat memilih salah satu pasangan calon yang memang mempunyai komitmen untuk melakukan perubahan menuju lebih baik.

Selain itu, setiap kegiatan politik tetap berimplikasi pada semua komponen masyarakat, tanpa terkecuali keraton.

AROMA KEMENANGAN MB MENYEBAR DI MELAWI

Aroma kemenangan bagi pasangan Morkes Effendi – Burhanuddin A. Rasyid dalam Pemilukada Kalbar terus menyebar di Kabupaten Melawi. Menyusul besarnya dukungan masyarakat setempat terhadap pasangan nomor urut 3 ini, sebagai duet pemimpin paling ideal mengepalai Provinsi Kalbar periode 5 tahun kedepan.

Hal itu, diungkapkan juru kampanye (jurkam) pasangan MB dari PBR, Yuhaidir dalam kampanye dialogis di di gedung Eks Paripurna DPRD di Jalan Juang Kota Nanga Pinoh Kabupaten Melawi Selasa (11/9/12).

Dirinya optimis pasangan Morkes – Burhan dapat memperjuangkan berbagai persoalan yang masih menggelayuti Kabupaten Melawi serta 4 Kabupaten lain di belahan timur Kalbar, melalui pemekaran PKR.

Untuk itu dirinya mengajak semua lapisan masyarakat di Melawi agar tidak berpaling kepada pasangan lainnya, karena pasangan nomor 3 memiliki komitmen yang kuat untuk mememkarkan provinsi Kapuas Raya.

Khusus untuk PBR, ia telah menginstruksikan seluruh mesin politik partai untuk bekerja hingga pada titik lapisan yang paling bawah agar memilih pasangan nomor 3. Kendati demikian, Yuhaidir meminta pasangan Nomor 3 jika nanti terpilih, menata ulang Tata Ruang Kabupaten Melawi, karena saat ini sekitar 70 % wilayah Melawi berada di kawasan hutan sehingga menghambat program investasi di daerah.

Sementara itu, Widya Rima jurkam dari PKS menilai kemenangan pasangan MB dalam Pemilukada 2012 sebenarnya terlalu sederhana. Hanya saja sebagian masih menganggap jika 3 kandidat lainnya terutama pasangan incumbent terlalu kuat, sehingga pasangan MB merasa rendah diri.

Oleh karena itu, koalisi pendukung MB harus berfikir sebaliknya, yakni memiliki kepercayaan diri yang kuat serta meyakini kandidat lainnya sebenarnya sangatlah lemah. Disamping itu, untuk memenangkan pasangan MB seluruh parpol koalisi harus memiliki cara kerja yang terkoordinasi secara baik, hingga di tataran paling bawah.

Hal senada juga disampaikan oleh jurkam dari partai Golkar Abang Tajuddin, bahwa kemenangan pasangan MB di Melawi bukanlah hal yang terlalu sulit.

Parpol koalisi memang sengaja tidak menggelar kampanye di lapangan terbuka di Melawi karena mempertimbangkan berbagai hal, namun hal itu tidak mengurangi efektifitas kampanye untuk melakukan penyampaian visi dan misi pasangan nomor urut 3 kepada khalayak ramai. Justru partai golkar bersama koalisi partai pengusung akan all out berjuang untuk memenangkan pasangan Morkes – Burhan di Kabupaten Melawi.

PASANGAN MB JANJI BERPIJAK DI SEMUA GOLONGAN

Masyarakat di belahan timur Kalbar sudah saatnya bangkit bersama untuk melakukan perubahan. Pasalnya wilayah timur Kalbar telah diperlakukan secara tidak adil atau telah terjadi diksriminasi dalam pembangunan. Contohnya, ruas jalan yang menghubungkan Pontianak – Sintang – Tayan – Melawi dibiarkan dalam kondisi rusak.

Perbaikan yang dilakukan belakangan ini justru perjuangan anggota DPR RI Dapil Kalbar asal Melawi H. Sukiman. Itu pun dalam skala terbatas.

Hal itu disampaikan calon gubernur Kalbar Morkes Effendi ketika menggelar kampanye dialogis di Kabupaten Melawi Selasa (11/9/12). Kondisi ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi di belahan timur Kalbar tetap tertinggal, sehingga berdampak terhadap rendahnya kesejahteraan masyarakat.

Dirinya mengakui terjadi diskriminasi pembangnan antara timur dan barat. Jika di belahan timur ruas jalan dibiarkan rusak, maka di bagian barat justru mendapat kucuran anggaran yang cukup besar. Oleh karena itu, Morkes mengajak seluruh lapisan masyarakat Kalbar untuk melawan diskriminasi dengan mempercayakan kepemimpinan Kalbar lima taun kedepan pada pasangan nomor urut 3 yang telah berkomitmen untuk melaksanakan pembangunan secara berkeadilan.

Sementara itu, calon gubernur Kalbar Burhanuddin A. Rasyid mengatakan, kemenangan bagi pasangan nomor urut 3 dalam Pemilukada Kalbar telah tampak di depan mata, menyusul besarnya dukungan dari berbagai lapisan masyarakat.

Bahkan, masyarakat di belahan timur Kalbar yang dalam Pemilukada 2007 silam memilih pasangan Cornelis – Christiandy Sandjaya, maka dalam Pemilukada kali ini bakal beralih ke pasangan nomor urut 3. Menurutnya inkonsistensi gubernur Kalbar Cornelis dalam merespon usulan PKR telah memperkecil peluang incumbent untuk memenangkan Pemilukada.

Begitu pula, masyarakat Madura yang dahulunya mendukung Cornelis – Christiandy Sandjaya, juga bakal mengarahkan pilihannya pada pasangan Morkes – Burhan yang secara otomatis memperbesar peluang kemenagan.

Di bagian lain, Burhan kembali menegaskan, jika nantinya terpilih maka pasangan nomor urut 3 tetap berpijak di antara semua golongan. Meskipun keduanya adalah muslim, namun tetap memerintah secara adil tanpa membedakan agama atau keyakinan masyarakat.

Apalagi dalam Islam telah mengajrkan agar tidak memanjakan kelompok besar dan menzalimi kelompok yang kecil. Selain itu, majunya pasangan nomor urut 3 dalam Pemilukada Kalbar bukan hanya mendapatkan dukungan dari kalangan muslim, melainkan penganut agama lainnya.

PILGUB 2012 = REFERENDUM BAGI KAPUAS RAYA

Bupati Sintang Milton Crosby mengatakan bahwa Pemilihan Gubernur dan wakil gubernur Kalbar tahun 2012, ibarat referendum/jajak pendapat bagi masyarakat Kalbar, mengenai pemekaran Provinsi Kapuas Raya (PKR). Jika nantinya pasangan nomor urut 3 yakni Morkes Effendi – Burhanuddin A. Rasyid dapat memenangkan Pemilukada, maka terbetuknya PKR yang meliputi 5 Kabupaten di belahan timur Kalbar yakni Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu semakin besar.

Ditemui di Sintang Senin 910/9/12), Milton menyatakan, jika pasangan nomor urut 3 gagal dan kandidat lain yang memimpin Kalbar maka peluang semakin tipis. Apalagi, jika pasangan incumbent Cornelis – Christiandy Sandjaya kembali berkuasa, maka peluang semakin tidak langsung tertutup.

Mengingat Pemerintah provinsi Kalbar di bawah Cornelis tidak mempunyai komitmen untuk memekarkan PKR, justru sengaja untuk menghambat karena tidak mau melengkapi persyaratan administrasi yang belum lengkap. Oleh karena itu, tanggal 20 September 2012 merupakan babak yang menentukan masa depan pembentukan PKR.

Kendati demikian dirinya yakin masyarakat di timur Kalbar akan menyoblos pasangan nomor urut 3, karena adanya komitmen untuk memekarkan PKR. Terkait pernyataan calon gubernur incumbent, Cornelis bahwa dirinya tidak pernah mencabut rekomendasi usulan pemekaran PKR, Milton Crosby menilai hal itu adalah bentuk pembodohan terhadap masyarakat, karena siapa pun yang menjadi gubernur jelas tidak mungkin mencabut rekomendasi yang lalu.

Sementara itu, mengenai kandidat lain yang juga menggangkat isu PKR dalam kampanye Pilkada, Milton yang juga Koordinator Relawan Pemenangan Ppasangan nomor urut 3 di Sintang ini mengatakan hal itu sah – saja dilakukan sebagai strategi untuk menarik simpati publik. Tetapi bagaimana pun tetap dirinya yang memegang lisensi. Namun, yang terpenting dirinya telah mempercayakan pemekaran PKR kepada pasangan Morkes – Burhan.

Maka Milton mengajak seluruh masyarakat Kalbar menyoblos nomor urut 3 pada pemungutan suara 20 September 2012, sebagai bentuk dukungan terhadap kemajuan daerah di timur Kalbar.

Secara terpisah, calon gubernur Kalbar Morkes Effendi kembali menjanjikan pada masyarakat akan melengkapi semua persyaratan administrasi yang belum lengkap tentang usulan pemekaran PKR dalam 100 hari pemerintahannya jika terpilih sebagai gubernur Kalbar periode 2013 – 2018.

PEMERINTAH TIDAK FOKUS BERANTAS BUTA AKSARA

Angka buta aksara (buta huruf) di Kalbar masih tergolong tinggi, yakni mencapai 400.000 orang yang tersebar di 14 Kabupaten/Kota. Hal ini adalah fakta yang menunjukkan bahwa Pemerintah belum mampu mengatasi persoalan buta aksara.

Ditemui di Sintang Senin (10/9/12), mantan Kepala Dinas Pendidikan Kalbar Ngatman, menilai selama 5 tahun Pemerintahan berjalan, dunia pendidikan di Kalbar belum menunjukan perubahan signifikan, terutama soal pemberantasan buta huruf. Sebab, selama ini anggaran pendidikan di Kabupaten/Kota di Kalbar ternyata tidak memfokuskan penanganan buta huruf.

Anggaran lebih banyak diarahkan pada pendidikan formal. Ironisnya pendidikan formal ternyata juga tidak fokus, sebab program wajib belajar juga belum mengenai sasaran.

Ngatman menyebutkan pemberantasan buta huruf di Kalbar termasuk tertinggi secara nasional. Masuk rangking 5 besar dari 33 provinsi di Indonesia. Dengan jumlah buta huruf sebanyak 400.000 jiwa, maka jika dibagi dengan jumlah penduduk Kalbar terdapat sekitar 9 persen lebih warga Kalbar yang buta huruf.

Menurutnya, kunci untuk mengatasi persoalan buta huruf di Kalbar harus terpadu dan terarah serta mau bekerja keras dan berkomitmen tinggi. Program pemberantasan buta aksara juga harus dikoordinasikan antar Kabupaten/Kota di Kalbar. Misalnya dengan memberdayakan lembaga luar sekolah di SKPD Kabupaten/Kota di Kalbar. Disamping itu, anggaran pendidikan non formal untuk mengatasi soal buta huruf juga harus searah.

Ngatman menambahkan, ketika menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan provinsi Kalbar, anggaran pendidikan formal dan non formal menjadi fokus utama. Rincian anggaran sekitar 73 hingga 80 miliar dari APBD Provinsi. Sedangkan dana APBN mencapai Rp.1 triliun. Sementara alokasi anggaran saat ini, dirinya mengaku tidak mengetahui.

MASYARAKAT SEKADAU PILIH MB

Apresiasi masyarakat Kabupaten Sekadau terhadap pasangan MB, bakal menjadi salah satu lumbung suara bagi pasangan nomor urut 3 ini untuk memenangkan Pilgub Kalbar 2012.

Meskipun kampanye dialogis yang berlangsung di sejumlah titik di Sekadau Minggu (9/9/12), dihadiri ratusan warga, namun mereka sebagian besar merupakan tokoh agama maupun tokoh masyarakat yang cukup berpengaruh di daerah masing – masing.

Komitmen dari mereka untuk memenangkan pasangan Bangkit Melawan di Kabupaten Sekadau cukup jelas, karena dilandasi keinginan adanya suatu perubahan, seperti visi dan misi yang diusung melawan kemiskinan, kebodohan dan diskriminasi.

Salah seorang tokoh masyarakat Kecamatan Nanga Taman Sekadau, Fajar Ali mengharapkan agar pasangan MB dapat memenangkan Pilgub Kalbar, demi memajukan daerah terutama wilayah timur Kalbar yang masih tertinggal.

Sementara itu, jurkam pasangan MB Mulyadi Yamin mengingatkan pentingnya pergantian kepemimpinan Kalbar, karena pemimpin saat ini belum dapat memenuhi aspirasi masyarakat, terutama menyangkut infrastuktur jalan. Sebagian jalan di Sekadau hingga kini masih dalam kondisi memprihatinkan, bahkan ada ruas jalan yang telah dikerjakan melalui suatu kegiatan proyek terpaksa terhenti.

Menyikapi hal itu semua, Morkes Effendi berjanji untuk membenahi infrastruktur jalan di kabupaten sekadau, termasuk 4 Kabupaten lainnya di Timur kalbar. Bukan hanya itu, kondisi kekinian Kalbar juga tidak beranjak dari ketertinggalan selama empat tahun terakhir.

Meskipun memiliki SDA melimpah, Kalbar masih berkutat dengan harapan hidup masyarakatnya yang rendah. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai alat ukur untuk menilai kesejahteraan suatu daerah terbilang memprihatinkan yaitu berada pada nomor 28 dari 33 Provinsi yang ada di Indonesia dan di pulau Kalimantan, Kalbar berada diurutan paling bawah.

Berdasarkan hal itu, dengan visi “Menuju Kalbar yang Maju, Jaya dan Sejahtera’ pasangan nomor urut 3 siap melakukan perubahan terhadap IPM Kalbar jika natinya terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Kalbar.

HANYA MORKES – BURHAN PEMIMPIN IDEAL KALBAR

Masyarakat Kabupaten Sekadau wajib untuk melakukan pergantian menyangkut kepemimpinan Kalbar, jika ingin beranjak dari ketertinggalan di berbagai sektor. Dan Hal itu hanya dapat dilakukan dengan mempercayakan kepemimpinan Kalbar kepada Morkes Effendi – Burhanuddin A. Rasyid yang maju dalam Pemilukada Kalbar 2012.

Hal itu diutarakan oleh Wakil Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sekadau, Isnaini dalam kampanye di Sekadau Minggu (9/9/12).

Menurutnya, tidak ada alasan untuk memilih pasangan lain, karena pasangan MB merupakan tokoh ideal untuk memimpin Kalbar. Sebab, kemampuan pasangan nomor urut 3 tidak perlu lagi diragukan, terutama menyangkut pemerintahan. Morkes adalah mantan bupati Ketapang 2 periode dan Burhanuddin mantan bupati Sambas 2 periode. Keduanya terbukti berhasil memimpin daerah masing – masing.

Sedangkan, anggota fraksi Golkar DPRD Kalbar, Mulyadi Yamin mengingatkan agar warga Sekadau tidak salah pilih, agar pembangunan di Sekadau tidak terkendala. Dirinya menyontohkan, proyek ruas jalan Rawak – Nanga Taman yang dilakukan gubernur Usman Ja`far terpaksa terhenti, karena yang bersangkutan tidak terpilih lagi dalam pilgub 2007. Oleh karena itu, agar pengerjaan jalan dapat dilanjutkan, maka tidak ada pilihan lain selain memilih MB dalam Pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kalbar 2012.

Pasangan Morkes Effendi – Burhanuddin A. Rasyid kemarin kembali melakukan kampanye di Kabupaten Sekadau yang termasuk Zona 3. Kegiatan kampanye mereka di awali di desa Semuntai, namun selanjutnya mereka berdua berpencar. Keduanya memang memiliki rute tersendiri untuk melakukan sosialisasi visi dan misi di sejumlah titik yang telah dijadwalkan.

Isu utama yang diangkat Morkes masih didominasi persoalan ketertinggalan daerah timur Kalbar dalam hal pembangunan. Solusi terbaik untuk mengatasi persoalan tersebut hanya ada 1 yakni melakukan pemekaran. Oleh karena itu Morkes menyatakan dukungannya terhadap usulan pembentukan Provinsi Kapuas Raya – PKR, bahkan menjajikan jika terpilih sebagai gubernur Kalbar, memfokuskan 100 hari pemerintahannya untuk mewujudkan pemekaran PKR yang meliputi 5 Kabupaten di belahan timur Kalbar yakni, kabupaten Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu.

Selain itu, Morkes juga menjanjikan peningkatan dan perbaikan infrastruktur jalan di belahan timur Kalbar, jika nantinya mendapatkan kepercayaan masyarakat untuk menjadi gubernur Kalbar periode 2013 – 2018.

Sedangkan calon wakil gubernur Burhanuddin A. Rasyid meminta seluruh masyarakat Sekadau untuk mengawasi jalannya proses Pemilukada Kalbar 2012. Jika ada warga yang menemukan praktik politik uang dalam kampanye segera melaporkan ke Panwaslu setempat. Bahkan, Burhanuddin menjanjikan kepada 10 pelapor pertama mendapatkan bonus uang dari tim MB sebesar 1 juta rupiah.

MASYARAKAT DAYAK SANGGAU PILIH MB

Ketua Persatuan Dayak Kalbar Mikael Injek Barayungk berkeinginan melanjutkan kembali perjuangannnya untuk membangun Kalbar menjadi maju dan sejahtera. Meskipun keinginannya maju dalam pilgub Kalbar melalui jalur perseorangan kandas, namun bukan berarti perjuangan lalu berhenti di tengah jalan.

Kini perjuangan tersebut dipercayakan kepada pasangan nomor urut 3 Morkes Effendi – Burhanuddin A. Rasyid. Hal itu diungkapkan Injek dalam kampanye dialogis MB di lapangan futsal Kecamatan Balai Karangan Sabtu (08/09/12.

Keputusannya mendukung pasangan ini karena komitmen keduanya untuk membangun Kalbar dengan memerangi kebodohan, kemiskinan dan diskriminasi seperti yang tertuang dalam semboyan “Bangkit Melawan. Namun, keputusannya mendukung Morkes bukan karena sakit hati kepada pasangan incumbent yang dahulunya didukung, melainkan karena menginginkan suatu perubahan.

Sementara itu, calon gubernur Kalbar Morkes Effendi kembali menjelaskan platform yang akan dikerjakan, jika terpilih dan menjabat sebagai Kepala daerah. Platform yang dimaksud tentunya terkait dengan semangat bangkit melawan. Bangkit melawan adalah visi besar untuk melawan kemiskinan, kebodohan, diskriminasi dan korupsi sehingga Kalbar ke depan lebih maju dan sejahtera.

Morkes juga menggambarkan kondisi kekinian Kalbar yang tidak beranjak dari ketertinggalan selama empat tahun terakhir. Meskipun memiliki SDA melimpah, Kalbar masih berkutat dengan harapan hidup masyarakatnya yang rendah. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai alat ukur untuk menilai kesejahteraan suatu daerah terbilang memprihatinkan yaitu berada pada nomor 28 dari 33 Provinsi yang ada di Indonesia dan di pulau Kalimantan, Kalbar berada diurutan paling bawah.

Berdasarkan hal itu, dengan visi “Menuju Kalbar yang Maju, Jaya dan Sejahtera’ pasangan nomor urut 3 siap melakukan perubahan terhadap IPM Kalbar jika natinya terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Kalbar.

RAJA DAN MASYARAKAT SANGGAU MENANGKAN MORKES - BURHAN

Peluang pasangan Morkes Effendi – Burhanuddin A. Rasyid mendulang suara terbanyak di Kabupaten Sanggau pada Pemilukada Kalbar 2012 semakin terbuka, menyusul dukungan penuh Raja Sanggau Gusti Arman terhadap pasangan nomor urut 3 ini.

Bahkan, Gusti Arman dalam kampanye dialogis di lapangan futsal Kecamatan Balai Karangan Sabtu (08/09/12) siang berjanji terus menggalang dukungan dari berbagai lapisan masyarakat di Kabupaten Sanggau untuk memenangkan pasangan Bangkit Melawan, termasuk di kalangan masyarakat Dayak.

Dengan terus terang, Gusti Arman mengaku kecewa atas sikap Pemerintah provinsi Kalbar saat ini, karena tidak serius untuk memekarkan PKR. Padahal, pembentukan PKR dicetuskan sejak tahun 2009 silam, setelah mempertimbangkan luas wilayah Kalbar yang mencapai satu setengah pulau Jawa dengan jaringan infrastruktur dan SDM yang masih tertinggal dari provinsi lain.

Hal ini memunculkan keinginan kuat masyarakat di belahan timur Kalbar untuk memekarkan diri menjadi provinsi baru, sebagai solusi untuk meningkatkan dan memperbaiki kondisi tersebut.

Kekecewaan juga diungkapkan tokoh masyarakat Balai Karangan Antonius Telo atas gubernur Kalbar saat ini, yang mengingkari janjinya. Dahulunya Cornelis pernah berjanji jika terpilih akan memekarkan Sekayam Raya, namun hingga berakhirnya masa jabatannya selama lima tahun janji tersebut tak kunjung terealisasi.

Berkaca dari pengalaman tersebut, Telo memilih untuk tidak lagi menjadi tim pemenangan incumbent karena tidak ingin kembali dikhianati. Dirinya telah memutuskan untuk menjadi sukarelawan pemenangan Morkes – Burhanuddin yang menjadikan pemekaran sekayam raya sebagai salah satu alternatif mempercepat pembangunan di beranda depan negara.

Sementara itu, Morkes Effendi memastikan pemekaran PKR, Kabupaten Sekayam Raya dan Kabupaten Tayan, jika mendapat kepercayaan masyarakat untuk memimpin Kalbar periode 2013 – 2018. Apalagi, pemekaran bukanlah barang baru baginya, karena saat menjadi Bupati Ketapang dirinya mendukung pembentukan Kabupaten Kayong Utara, sebagai upaya untuk mempercepat pembangunan masyarakat dan daerah Kayong.

PUBLIK SAMBAS CONDONG KE MB

Sebagian besar publik Sambas saat ini lebih condong untuk memilih pasangan nomor urut 3 Morkes Effendi – Burhanuddin A. Rasyid, sebagai gubernur dan wakil gubernur Kalbar periode 2013 - 2018.

Ditemui Kamis (06/09/12), salah seorang tokoh masyarakat setempat Darmaji H. Umran mengakui, bahwa dukungan datang dari berbagai lapisan masyarakat, terutama kalangan grass root (akar rumput).

Masyarakat Sambas memang menginginkan adanya pergantian tampuk kepemimpinan di Kalbar, tapi hal itu bukan untuk menyingkirkan pasangan incumbent, melainkan kesadaran bersama untuk melakukan perubahan. Dan hal itu hanya dapat dilakukan oleh figur yang merakyat dan memiliki keteladanan dalam bersikap dan bertindak, seperti yang dimiliki pasangan Morkes – Burhan.

Sementara itu, Morkes Effendi kembali menegaskan mengenai platform yang akan dikerjakan, jika terpilih dan menjabat sebagai Kepala daerah. Platform yang dimaksud tentunya terkait dengan semangat bangkit melawan. Bangkit melawan adalah visi besar untuk melawan kemiskinan, kebodohan, diskriminasi dan korupsi sehingga Kalbar ke depan lebih maju dan sejahtera.

Oleh karena itu, dirinya meminta masyarakat untuk tidak salah memilih pada 20 September mendatang. Kesempatan melakukan perubahan hanya terjadi 5 tahun sekali, sehingga masyarakat jangan sampai salah pilih. Sebab salah pilih sudah barang tentu meneruskan keadaan yang selama ini membuat rakyat Kalbar bodoh dan miskin.

Agar tidak salah pilih, maka masyarakat dapat melihat rekam jejak dari calon pemimpin. Terkait masalah ini, Morkes menyatakan bahwa mereka berdua pernah mengepalai Kabupaten selama 2 periode, dan meninggalkan rekam jejak positif, dirinya di Ketapang dan Burhan di Sambas.

KADER PDI P KAMPANYEKAN MORKES – BURHAN

Kampanye pasangan nomor urut 3 Morkes Effendi – Burhanuddin A. Rasyid dalam Pemilukada Kalbar 2012 tergolong unik. Misalnya saat kampanye di Kota Singkawang dan Kabupaten Sambas (06/09/12), Morkes aktif menyambangi warga di kawasan pasar dan berdialog santai di warung kopi tanpa jarak. Warung kopi sepertinya menjadi tempat favorit Morkes untuk berdialog dengan warga. 
Selain itu, dalam kampanye dialogis Morkes tidak terlalu banyak berbicara. Justru para juru kampanye (jurkam) dari partai koalisi maupun tokoh masyarakat yang mengambil peran dominan dalam mengkampanyekan Morkes. 
Salah satunya yakni Edward Delasor yang begitu bersemangat mengajak sekaligus memberi alasan kenapa memilih pasangan bangkit melawan. Bahkan, keterlibatan Delasor dalam pemenangan Morkes juga tergolong aneh. Pasalnya, ia mengaku masih sebagai kader PDI Perjuangan, tetapi justru memilih untuk memenangkan Morkes – Burhanuddin bukan pasangan Cornelis – Christiandy Sandjaya yang diusung partai berlambang kepala banteng ini. 
Di bagian lain, semua parpol koalisi yang memiliki basis massa yang jelas memang konsisten untuk memenangkan pasangan Morkes – Burhanuddin dalam Pemilukada Kalbar. Juru kampanye dari PKS Abdul Rahim mengatakan, keputusan partainya untuk mengusung Morkes – Burhan bukan dilatar belakangi kepentingan politik, melainkan kebutuhan Kalbar akan pemimpin yang dapat menaungi semua lapisan masyarakat Kalbar. 
Sementara itu, Morkes menegaskan bahwa pasangan nomor urut 3 maju untuk menang, tetapi tidak akan menarik simpati pemilih dengan cara membagi-bagi uang. Dirinya tidak memerlukan cara seperti itu, karena pasangan nomor urut 3 adalah ungkapan suara masyarakat Kalbar yang menginginkan perubahan. 
Hal senada juga diungkapkan, Burhanuddin A. Rasyid agar masyarakat tidak ragu terhadap pasangan yang optimis menang. Karena ada sekitar 300 ribu masyarakat Sambas yang siap mendukung mereka. Alasannya adalah fakta tak terbantahkan bahwa Morkes termasuk berhasil memimpin Kabupaten Ketapang selama 2 periode, sedangkan dirinya pernah mendapat anugrah dari Museum Record Indonesia – MURI sebagai penerima suara terbanyak se Indonesia.

SAMBAS BERSATU, MORKES-BURHAN MENANG SATU PUTARAN

Kepemimpinan Kalbar 5 tahun kedepan membutuhkan figur yang mampu mengakomodir semua kepentingan dan mampu berpijak di antara semua golongan. Kini momentum untuk mendapatkan pemimpin seperti itu terbuka melalui ajang pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kalbar tahun 2012. 

Hal itu diungkapkan mantan anggota DPRD Kalbar Edward Delasor saat melakukan kampanye di Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas Kamis (6/9/12). 

Menurutnya, pemimpin ideal tersebut ada pada pasangan nomor urut 3 Morkes Effendi – Burhanuddin A. Rasyid. Morkes mencerminkan sosok pemersatu dan mampu mempersatukan seluruh masyarakat Kalbar yang tergolong majemuk. Morkes maju bukan untuk kepentingan satu golongan atau kelompok, melainkan mewakili berbagai lapisan masyarakat. 

Untuk itu, dirinya mengajak semua masyarakat Sambas tanpa terkecuali untuk mempercayakan kepemimpinan Kalbar kepada Morkes – Burhan dengan mencoblos nomor 3 pada pemungutan suara 20 September mendatang. 

Hal senada juga diungkapkan Prabasa Anantatur. Menurutnya tidak ada alasan bagi masyarakat Sambas untuk memilih pasangan calon lain, mengingat pasangan Morkes – Burhanuddin telah teruji dan memiliki kemampuan dalam memimpin daerah. Bahkan, Prabasa yang sebelumnya rival politik Juliarti Djuhardi Alwi pada Pemilukada Sambas lalu kini bergandengan tangan untuk mewujudkan kemenangan itu. Alasannya, demi perubahan Sambas dan Kalbar umumnya. 

Dukungan terhadap pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar Morkes Effendi - Burhanuddin A Rasyid semakin besar dan kuat, terutama di Kabupaten Sambas. Hal itu terlihat dari antusiasme masyarakat dan bersatunya para tokoh di Kabupaten Sambas untuk memenangkan pasangan nomor urut 3 ini. 

Kesamaan visi misi serta demi Kalbar damai, jaya dan sejahtera mendorong para tokoh masyarakat, tokoh politik hingga masyarakat akar rumput di Kabupaten Sambas menyatakan tekad untuk bersatu, menjatuhkan pilihannya kepada pasangan nomor urut 3. 

Mereka antara lain Ketua DPD PAN Sambas sekaligus Bupati Sambas, Juliarti Djuhardi Alwi, Ketua DPD PKS Sambas Eko Suprihatino SP, Ketua DPD Partai Golkar Sambas Ir H Arifidiar dan Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD Partai Golkar Kalbar Ir Prabasa Anantatur MH, dan Sekretaris Koalisi MB Kalbar H Mariadi SE MH.

MORKES – BURHAN SISIR PASAR SAMBAS

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalbar dari nomor urut 3 Morkes Effendi – Burhanuddin A. Rasyid Kamis (6/9/12), kembali melakukan kampanye di Kabupaten Sambas (Zona 1). Keduanya menyebar di sejumlah titik di Kabupaten Sambas dengan agenda kampanye masing – masing. Namun metode yang dipergunakan bukan menggelar kampanye terbuka, melainkan dengan mengunjungi lokasi yang menjadi konsentrasi warga seperti pasar tradisional.

Khusus untuk calon gubernur Morkes Effendi sejak jam 8 pagi telah mengunjungi beberapa titik antara lain pasar Selakau dan pasar buah Pemangkat dan pasar semparuk. Di pasar selakau misalnya, Morkes bersama tim pemenangan mencoba menarik simpati publik dengan menemui langsung warga masyarakat. Bahkan, tanpa jarak, Morkes beserta sang istri Summa Jenny menyinggahi beberapa kedai kopi dan mengajak warga yang kebetulan berada di sana untuk minum bersama.

Salah seorang warga, Suhardi Darmawan al Segaf mengatakan bahwa pasangan Morkes – Burhanuddin adalah pasangan yang paling ideal memimpin Kalbar periode 5 tahun kedepan. Mengingat keduanya telah terbukti berhasil membangun daerah ketika menjabat sebagai kepala daerah. Namun, Suhardi yang sehari – harinya berprofesi sebagai nelayan ini meminta agar Morkes dan Burhanuddin, jika nanti terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur untuk memprioritas peningkatan kehidupan masyarakat nelayan. Misalnya dengan menyalurkan bantuan peralatan penangkap ikan dan kapal.

Warga lainnya, Edi Ramdi juga meminta pasangan Morkes – Burhanuddin jika nantinya terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Kalbar, untuk memperhatikan hal menyangkut pelayanan publik yang masih perlu mendapat prioritas. Diantaranya sektor pendidikan, kesehatan dan infrastruktur, khususnya di wilayah perbatasan antara negara Indonesia – Malaysia. Bahkan, untuk aspek penegakan hukum perlu mendapatakan prioritas, mengingat belakangan aksi pelangaran hukum menunjukkan trend peningkatan.

Sementara itu, Morkes Effendi kepada semua warga yang ditemui, tidak terlalu banyak mengobral kata-kata. Tetapi pernyataannya sangat tegas. Dengan bahasa yang lugas dirinya berjanji untuk memenuhi semua tuntutan warga.

Sebagian besar masyarakat Sambas tidak merasa asing dengan figur Morkes, mengingat mantan bupati ketapang 2 periode ini merupakan salah satu tokoh masyarakat kalbar. Apalagi, dalam Pemilukada Kalbar tahun 2012 ini, Morkes berpasangan dengan Burhanuddin A. Rasyid yang nota bene mantan bupati Sambas 2 periode.

APERSI KALBAR MINTA PEMERINTAH BERI KERINGANAN

Asosiasi Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Kalbar tetap mendukung program pemerintah membangun perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Apalagi, dari tahun ke tahun jumlah kekurangan rumah (backlog) terus bertambah, bukannya berkurang. 
Ditemui Selasa (4/9/12), Bendahara DPD Apersi Kalbar, Ermin Buntoro mengakui, pembangunan rumah bagi MBR memang belum menjangkau semua daerah di Kalbar, seperti Kabupaten Kapuas Hulu dan Kayong Utara. Kendalanya harga bahan bangunan yang relatif tinggi, sehingga harga jual rumah tidak dapat disesuaikan dengan patokan Pemerintah sebesar Rp. 95 juta per unit. Kendala lainnya yakni kelangkaan prasarana, sarana, dan utilitas umum atau PSU perumahan dan permukiman. 
Untuk mengatasi hal ini, sejak tahun 2009 Kementrian Perumahan Rakyat (Kemenpera) menggulirkan bantuan PSU untuk perumahan MBR, namun tidak semua pengembang dapat memperoleh bantuan tersebut. 
Ermin menambahkan, untuk menekan harga jual rumah, Apersi meminta Pemerintah agar memberikan keringanan. Misalnya biaya IMB rumah untuk MBR tidak diberlakukan sama dengan pembangunan perumahan dan pemukiman elit. Selain itu, peraturan baru di tingkat pusat oleh Kementrian maupun lembaga terkait, sebaiknya disinergikan hingga ke tingkat daerah, agar tidak menimbulkan tumpang tindih. 
Sementara itu, Apersi menargetkan pembangunan bagi MBR sebanyak 7.500 unit rumah tipe 36 di Kalbar pada tahun 2012, dengan harga jual sebesar Rp.95 juta per unit. Harga MBR setiap provinsi memang berbeda, untuk Kalbar telah dipatok sebesar 95 juta per unit. Sementara luas tanah antara 120 m2 hingga 150 m2.

Jumat, 14 September 2012

MORKES KAMPANYE DI TANAH KELAHIRAN

Pasangan calon gubernur dan Wakil gubernur Kalbar dari nomor 3 Morkes Effendi – Burhanuddin A. Rasyid Jum`at (14/09/12), melakukan kampanye di Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara yang berada di Zona 1. Keduanya tiba di bandara Rahadi Osman Ketapang sekitar pukul 08.00 WIB pagi setelah menempuh perjalanan udara dari Pontianak. 

Keduanya kemudian berpisah. Morkes berserta rombongan yang sebagian besar kader partai Golkar melakukan kampanye di Kota Ketapang dan sekitarnya, sedangkan Burhanuddin ditemani beberapa jurkam dari PAN menyisir wilayah Kayong Utara. Morkes mengawali kampanyenya di Sukabangun. 

Dalam orasinya, Morkes yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kalbar ini kembali menegaskan motivasinya untuk maju dalam Pemilukada Kalbar, dilandasi keinginan kuat untuk melakukan suatu perubahan. Mengingat masih banyak persoalan krusial di Kalbar, yang sudah berlangsung sekian lama tetapi belum dapat dituntaskan. Oleh karena itu, dirinya mengajak masyarakat Ketapang untuk melakukan suatu gerakan perubahan dengan mempercayakan kepemimpinan Kalbar 5 tahun kedepan kepada pasangan nomor 3. 

Ajakan tersebut diwujudkan Morkes melalui sebuah slogan 'KPK' atau Ketapang Pilih Ketapang. 

Sementara itu, ketua DPRD Ketapang, Gusti Kamboja, menyampaikan bahwa Sabtu (15/09/12) akan digelar deklarasi dukungan bagi pasangan Morkes Effendi - Burhanudin A. Rasyid oleh seluruh Keraton di Kalbar. 

 Usai kampanye di Sukabangun Morkes bersama rombongan antara lain, Sultan Sintang Kesuma Negara, anggota fraksi Golkar DPRD Kalbar Awang Sofyan Rozali, Ketua DPD Partai Golkar Ketapang Gusti Kamboja istirahat dan makan siang di Rumah Adat Melayu. Sekitar jam 11 mereka menuju Masjid Babul Khair untuk melaksanakan shalat Jum`at berjamaah. Usai shalat jum`at, Morkes beserta rombongan mengunjungi Pasar Baru di salah satu kawasan kota Ketapang. 

Di salah satu warung kopi, Morkes kembali duduk satu meja dan mengajak warga yang kebetulan berada di sana untuk berdialog. Pembicaraan tidak hanya seputar Pilgub yang tengah berlangsung, tetapi juga berbagai masalah yang ada di Kabupaten Ketapang. Warga pun memanfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikan aspirasi. Bagi mereka, kesempatan ini terbilang langka. Karena setelah tidak lagi menjadi bupati Ketapang, Morkes jarang mengunjungi daerah, terutama memonitor kawasan pasar. Apalagi sebagai Ketua DPD partai Golkar Kalbar, berbagai kegiatan politik partai telah menyita waktunya sehingga Morkes, lebih banyak berada di Kota Pontianak. 

Tak cukup di pasar baru, Morkes juga mengngunjungi Pasar Lama dan Pasar Sore. Di sini Morkes juga sempat berbelanja buah - buahan produk lokal. Namun, kali ini Morkes berbelanja sendiri, karena pada saat yang sama, sang istri, Summa Jeny juga melakukan kampanye di kawasan lainnya di Kabupaten Ketapang.

Selasa, 11 September 2012

MORKES KEMBALI KAMPANYE DI WARUNG KOPI

Calon gubernur Kalbar, dari nomor urut 3 Morkes Effendi Senin (10/09/12), mengawali kampanye di Zona 4 di Kabupaten Sintang. Kegiatan kampanye diawali sekitar pukul 09 .00 di Pasar Inpres di kota Sintang. Warung Kopi Harum Manis menjadi tempat pertama yang dikunjungi. 
Kontan kedatangan Morkes bersama belasan rombongan menarik perhatian warga yang kebetulan berada di sekitar. Puluhan warga langsung memenuhi warung kopi tersebut. Ada yang sekedar ingin bersalaman, ada yang ingin berbincang-bincang, ada yang menyatakan dukungan, ada yang ingin foto bareng dan ada yang hanya ingin ngopi bersama dengan calon gubernur Kalbar ini. 
 Tetapi ada juga warga yang datang ingin menyampaikan aspirasi. Salah seorang petani karet berharap apabila Morkes Effendi menjadi Gubernur Kalbar dapat menyejahterakan kehidupan para petani karet. Menanggapi hal tersebut, Morkes mengatakan upaya untuk menyejahterakan para petani karet adalah dengan memperbaiki infrastruktur jalan dan menata tata niaga karet. Jalan yang bagus akan membuat pengangkutan produk karet lancar sampai ke tempat pengolahan serta mencegah kerusakan pada kendaraan-kendaraan pengangkut. Oleh karena itu, perbaikan infrastruktur di Kalbar menjadi salah satu program utama dirinya jika nanti terpilih sebagai gubernur. 
Usai ngopi, Morkes bersama istri, Summa Jenny dan rombongan lainnya kemudian menuju pasar Inpres yang berada tepat di depan Warung Kopi. Di sini Morkes sempat berbelanja sayuran dan ikan. Selanjutnya rombongan Morkes menuju Masjid Assyakirin, yang berada di Kelurahan Tanjung Puri Sintang, untuk memberikan bantuan uang bagi pembangunan masjid tersebut. Dirinya berjanji jika nanti terpilih sebagai gubernur, akan memberikan bantuan yang lebih banyak lagi. 
Setelah makan siang di salah satu rumah makan, Morkes diikuti rombongan menuju RRI Sintang, untuk mengisi acara Dialog Interaktif. Bersama 2 kader Golkar yang menjadi anggota DPRD Kalbar yakni Inocensius dan Prabasa Anantatur, Morkes kembali mempertegas visi dan misinya untuk membangun Kalbar kedepan. 
Beberapa jurkam yang diturunkan tim pemenangan Morkes – Burhan (MB) ke Sintang, sebagian besar merupakan kader partai Golkar yakni Awang Sofyan Rozali, Prabasa Anantatur, Harjono Bejang, Adang Gunawan serta KH. Zuhri Maksudi.

Senin, 10 September 2012

Teruskan Menulis, Berkaryalah Untuk Kalbar

Setelah diundur sekitar seminggu, Jum’at (7 September 20120) malam secara resmi panitia Lomba Menulis “Sultan Hamid II di Mataku” mengumumkan pemenang lomba yang dilaksankan sejak akhir bulan Juli 2012 tersebut.

“Panitia mengucapkan selamat untuk seluruh pemenang sesuai dengan masing - masing kategori yang ada. Selain itu, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas pengunduran pengumuman. Sekali lagi selamat dan terima kasih telah berpartisipasi dalam kegiatan ini,” ujar Hesreiza, selaku Ketua Pelaksana Lomba.

Menurutnya, dalam lomba kali ini diikuti sebanyak 43 peserta yang mendaftarkan diri. Tetapi yang mengirimkan naskah hingga batas akhir sebanyak 22 peserta. “7 peserta mengirimkan naskah untuk kategori Umum, 12 naskah untuk kategori mahasiswa dan 3 untuk kategori SMA,” tandasnya.

Reiza juga mengatakan terkait pembagian hadiah, panitia akan menghubungi secara resmi para pemenang melalui email dan HP. "Pemenang resmi akan kami sampaikan juga lewat email dan nanti ada panitia yang akan mengkontak para pemenang," ujarnya.

Sementara itu, terkait dengan lomba yang diadakan web www.morkes-effendi.com Turiman Fachturahman Nur,SH,Mhum, yang ditunjuk panitia sebagai salah satu dewan juri mengatakan, lomba menulis seperti ini telah membuka dan menjaring penulis muda untuk mengembangkan bakat menulis.

“Lomba semacam ini merupakan wahana yang tepat untuk mengembangkan budaya menulis di Kalbar yang masih belum banyak. Saya sangat apresiatif dengan terobosan seperti ini, karena dapat membangkitkan semangat anak-anak muda untuk bertukar pikiran dan mendiskusikan hal-hal yang menjadi perhatian publik,” ujarnya.
Dilain pihak mewakili tim pemenangan, Indra J. Piliang yang juga ditunjuk sebagai salah satu juri mengatakan, lomba ini menunjukkan masih tingginya animo masyarakat Kalbar untuk mengetahui kiprah Sultan Hamid II.

“Walau dalam tulisan yang dibuat para peserta, rata-rata masih mengandung informasi yang mirip, dengan menggunakan sumber wikipedia,” tuturnya.

Lebih lanjut, Ketua Balitbang DPP Golkar tersebut mengungkapkan para pemenang adalah penulis yang berhasil menggabungkan pengetahuan sejarah, analisis, dengan subjektifitas personal. Sekaligus mengaitkan relevansi pengetahuan tentang Sultan Hamid II dengan kebutuhan hari ini dan masa depan.

Indra juga mengatakan, melalui perlombaan menulis Sultan Hamid diharapkan seluruh elemen masyarakat di Indonesia, khususnya Kalbar tahu akan kiprah dan pengabdiannya untuk republik.

“Upaya menjadikan Sultan Hamid II sebagai pahlawan nasional sama pentingnya dengan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kalbar yang selama ini termarjinalkan. Peran simbolik Sultan Hamid II sebagai Pahlawan Nasional akan membantu kondisi psikologis masyarakat Kalbar," terangnya.

Semoga kedepan, lanjut Indra, akan ada lomba-lomba penulisan yang lebih dalam lagi untuk menggali kekayaan pengetahuan Bumi Khatulistiwa.

Pemenang Kategori UMUM :
Helmiadi.S.Si : Asal Pontianak Tenggara dengan judul Artikel “Marwah Negeri: Ketika Negara Tak Bangga  Padanya”
Galih Usman : Asal Pemangkat Sambas dengan judul Artikel “Sultan Hamid II Membaca Ulang Borneo Barat”
Hanafi : Mahasiswa Untan asal Pontianak Timur dengan judul Artikel “Federalisme dan Cita Yang di Benam”

Pemenang Kategori MAHASISWA :
Imam Santosa : Mahasiswa Untan Asal Kubu Raya dengan judul Artikel “Nasionalisme Sang Federalis”
Damai Yanti : Mahasiswi Untan Asal Sambas dengan judul Artikel “Sultan Hamid II Sang Tokoh Nasional dari Kal-Bar, namun jasanya tak dikenang Setajam Cengkraman Garuda”
Santi Rahmawati : Mahasiswi Untan Asal Ketapang dengan judul Artikel “Keberanian Sang Pencipta Lambang Negara”

Pemenang Kategori SMU
Petrus : SMA Panca Bhakti Pontianak dengan judul Artikel “Sultan Hamid II di Mataku” Antronika : SMK Sultan Syarif Abdurachman dengan judul Artikel “Sultan Hamid II di Mataku”
Dicky Septiadi : SMA Panca Bhakti Pontianak dengan judul Artikel “Sultan Hamid II di Mataku”


Dewan Juri
Turiman Faturahman, Dosen FH Untan
Indra Jaya Piliang, mewakili tim Morkes Burhan
Anshari Dimyati, Peneliti dari Borneo

Jumat, 07 September 2012

FRAKSI DPRD KALBAR KRITISI RANCANGAN PERUBAHAN APBD 2012

9 fraksi di DPRD Kalbar dalam Sidang Paripurna Rabu (29/08/12) menyampaikan Pemandangan Umum atas Rancangan Perubahan APBD Kalbar TA 2012. Sebagian besar fraksi mengkritisi Nota Penjelasan Rancangan Perubahan APBD yang disampaikan oleh Gubernur Kalbar Cornelis sehari sebelumnya. 
Melalui juru bicaranya, Summa Jenny Heryati fraksi Golkar menilai penyusunan Perubahan APBD tidak memiliki tolak ukur dan tidak berdasarkan evaluasi kinerja SKPD, sejauh mana tingkat implementasi dan realisasi anggaran murni pada Semester I tahun 2012. 
“Seharusnya setiap kebijakan perubahan anggaran disusun dengan indikator dan tolak ukur yang jelas, dengan mencermati capaian masing – masing SKPD secara utuh dan dapat dipertanggungjawabkan,” tegas Summa dengan lantang. 
Sedangkan Affandi HR. mewakili fraksi Demokrat meminta penjelasan mengenai dasar asumsi penetapan besaran jumlah target pendapatan dalam Rancangan Perubahan APBD 2012. Dimana estimasi pendapatan semula sebesar 2,84 trilyun bertambah sebesar 54 milyar atau 1,9 % sehingga menjadi 2,89 trilyun. 
Sementara itu, Pemandangan Umum fraksi PDI-P tampak datar atau kurang tajam dalam mengkritisi Nota Keuangan Rancangan Perubahan APBD 2012. Fraksi PDI yang secara kebetulan merupakan partai dari gubernur Kalbar saat ini Cornelis, hanya menyarankan agar kegiatan yang bersifat fisik/konstruksi dibatasi dan lebih difokuskan pada peningkatan kapasitas pemerintahan dan aspek atau kegiatan lain yang dinilai strategis dan prioritas. 
“Sebab, waktu yang tersedia untuk pelaksanaan program dan kegiatan pada Perubahan APBD 2012 relatif efektif selama 4 bulan,” jelas juru bicara fraksi PDI P, Tapanus Tapat.

SEKDA KALBAR TINDAKLANJUTI KISRUH DI SEKWAN KALBAR

Sekretaris Daerah Kalbar M. Zeet Hamdy Assovie berjanji menindaklanjuti kisrus yang melanda Sekretariat DPRD Kalbar, menyangkut laporan dugaan pemotongan dana transportasi dan pengangkatan pejabat struktural yang tidak prosedural. 
“Semua pihak yang terkait bakal dipanggil yakni Kepala Sub Bagian Protokoler DPRD Tugiyanto, Bendahara DPRD dan Sekretaris DPRD Kalbar Bambang Soerachmat,” ujar M. Zeet saat ditemui usai Sidang Paripurna di DPRD Kalbar Rabu (29/08/12). 
Ketiganya akan dimintai keterangan, terutama penjelasan Tugiyanto, bahwa telah terjadi pemotongan biaya perjalanan dinas para PNS di lingkungan Sekretariat DPRD Kalbar. 
“Jika memang hasil pemeriksaan nantinya membuktikan adanya unsur pidana maka persoalan ini akan diselesaikan secara hukum ke pengadilan,” tegasnya. 
Kendati demikIan M. Zeet sangat menyayangkan sikap Tugiyanto yang langsung membuka masalah ini ke media massa sehingga menjadi konsumsi publik, bukannya diselesaikan secara internal sesuai aturan dalam Pemerintahan. 
Mengenai tudingan promosi jabatan struktural di DPRD Kalbar yang menyalahi prosedur, M. Zeet menyatakan semua pengangkatan pejabat struktural di lingkungan Pemerintah provinsi Kalbar telah mengikuti prosedur. 
“Tapi, memang banyak kriteria yang dipersyaratkan dalam pengangkatan seorang pejabat, bukan hanya golongan dan kepangkatan PNS saja, tetapi juga loyalitas pada pimpinan, “tambahnya. 
Sebelumnya Kepala Sub Bagian Protokoler DPRD Kalbar Tugiyanto melapor kepada Gubernur dan Sekda Kalbar, terkait penyimpangan di Sekreariat DPRD dengan pelaku Sekretaris DPRD Kalbar Bambang Soerachmat. 
Bahkan, laporan tertulis juga disampaikan ke Polda kalbar, Kejaksaan Tinggi Kalbar dan Komnas Ham Kalbar. Pengangakatan pejabat struktural dinilai tidak prosedural karena penyusunan usulan promosi ke Sekda Kalbar dilakukan Kepala Sub Bagian Perundang-Undangan, bukan Kepala Sub Bagian Aparatur, seperti ketentuan dalam Peraturan Gubernur Kalbar Nomor 40 Tahun 2008 Tentang Tupoksi dan Tatakerja Sekretariat DPRd. 
Kemudian Tugiyanto juga melaporkan pemotongan sepihak uang trasnportasi lokal PNS dengan nilai bervariasi, tertinggi Rp.500.000. Pemotongan berlangsung sejak bulan Juli 2011 s/d Agustus 2012 dengan nilai diperkiraakn mencapai 125 juta rupiah.

DENTUMAN MERIAM SAMBUT IDUL FITRI 1433 H

Dentuman suara meriam mewarnai malam takbiran menyambut Hari Raya Idul Fitri 1433 H di Halaman Pendopo Gubernur Kalbar Sabtu (18/08/12). 
Kegiatan yang dikemas dalam Takbir Akbar dan Seni Budaya ini diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Kalbar, dan merupakan yang keempat kalinya terselenggara sejak dimulai 2009 silam. Takbir akbar dan Seni Budaya dimaksudkan untuk mengurangi takbir keliling di Kota Pontianak yang kerap menimbulkan kemacetan di jalan raya. 
Di samping itu, melalui kegiatan ini dapat semakin mempererat hubungan tali persaudaraan antara masyarakat maupun masyarakat dengan Pemerintah. 
Ditemui seusai acara, Gubernur Kalbar, Cornelis mengatakan bahwa kegiatan Takbir akbar dan Seni Budaya sengaja diadakan di Pendopo Gubernur atau Istana Rakyat, untuk menujukkan bahwa Pendopo merupakan milik rakyat. 
“Bahkan, jauh lebih lagi, jika semua acara untuk memeriahkan hari besar keagamaan memang terpusat di Pendopo, seperti Takbir Akbar menyambut Hari Raya Idul Fitri malam ini,”ujar Cornelis. 
Dari pantauan, meskipun kegiatan Takbir akbar dan Seni Budaya yang berlangsung tadi malam cukup menarik, namun jumlah warga khususnya kaum muslimin yang menyaksikan tidak terlalu membludak. 
Mengingat acara penyulutan meriam sebagai tradisi masyarakat Kota Pontianak dan sekitarnya dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri, juga berlangsung di tempat lain, sehingga konsentrasi warga terpecah di sejumlah titik. Misalnya di tepian sungai kapuas dengan jumlah meriam yang lebih banyak dan ukuran meriam yang lebih besar.