Merosotnya harga jual karet di Kabupaten Sanggau sejak 1 bulan terakhir mulai dikeluhkan kalangan petani karet. Meskipun tidak menimbulkan kepanikan masyarakat petani, namun penurunan harga terasa sangat memberatkan, karena sebagian besar petani tidak mempunyai pekerjaan alternatif.
Dihubungi, Kamis (31/05/12), salah seorang petani karet asal Kecamatan Sekayam Sanggau, Rudiansyah mengatakan, saat ini harga karet di pasaran lokal berkisar Rp10.000 – Rp11.000 per kilogram, di bawah harga normal sekitar Rp15.000 per kilogram.
Penurunan harga harga karet di tingkat lokal merupakan dampak dari merosotnya harga komoditas karet di pasar internasional.
Oleh karena itu harga karet memang fluktuatif mengikuti kebutuhan dan permintaan pasar karet dunia.
Ironisnya, di saat harga merosot, produksi karet rata – rata petani pun tengah menurun, karena memasuki musim gugur daun yang berpengaruh terhadap getah karet. Tetapi para petani tetap harus memproduksi walau dengan harga jual murah, demi memenuhi kebutuhan sehari – hari.
Lebih lanjut, Rudi meminta Pemerintah segera mengambil langkah terobosan untuk menciptakan stabilitas harga. Karena jika harga terus merosot maka dampaknya sangat merugikan masyarakat petani.
Di samping itu, dirinya juga meminta Pemerintah segera membangun pabrik karet di Sekayam, karena selama ini petani karet di wilayah perbatasan Kalbar – Serawak Malaysia masih memasarkan produk ke luar daerah, terutama ke Kota Pontianak.
0 comments:
Posting Komentar